Harapan

2005 Kata

Tapi anggap saja ini seperti rekonstruksi ulang kejadian belasan tahun yang lalu. pikir Hasa. Hasa dan Dude memilih selisih jalan. Akhirnya pria itu menuju tempat bencana. Sekalian mengetes apa hatinya sudah lebih kuat. Saat pertama masuk Hasa langsung memegangi dadanya. Matanya memerah karena rasa sedih yang tiba-tiba menyelinap begitu saja. Pelan kakinya melangkah melihat barak pengusian yang sudah penuh dengan para korban. Suara raungan, tetesan air mata tak mampu dihindarkan. Hasa semakin merasa terpojok seolah kembali masuk ke kenangan itu. Kenangan yang ingin ia ingat, tapi juga berusaha melupakan. Nafasnya sesak. Kakinya bergetar.Tak bisa ia bohongi, walau waktu telah berlalu nyatanya perasaan itu kembali hadir diantara memori-memori lainnya. Sesaat cowok itu menghentikan jalann

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN