Setia kawan

1195 Kata

Aku berjalan mengikuti langkah Aurel. Berjalan menaiki lift sampai di lantai ke tiga. Hingga langkah kami berhenti saat menemui seorang pria berbadan kekar. Pria western yang tampan di usianya yang sudah sangat dewasa, mungkin sekitar 40tahunan. Ku perhatikan, hidungnya sedikit cacat, aku yakin sudah patah beberapa kali. "Hi, Coach Manuel... How are you? (Apa kabar?)" Ucap Aurel menyapa ramah sang Coach. "I'm fine Babby... How about you? (Aku baik sayang. Bagaimana dengan mu?)" "Fine too thanks... Are you Bussy now? (Baik terima kasih... Kamu sibuk?)" "No Babby, emmm... Who is he? Your boyfriend? (Tidak Sayang... Siapa dia? Kekasihmu?)" "My husband... (Suamiku.)" Ucap Aurel singkat dan membuat pria itu sangat terkejut. "I was very surprised, I didn't expect Felix to take you off for

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN