Mau tidak mau, harus mau

1211 Kata

Baru beberapa saat aku terlelap. Aku merasakan ada gerakan lembut di bibirku. Sesuatu yang kenyal dan basah menyentuh di sana. Bahkan kali ini aku merasa sebuah cumbuan di bagian d**a. Rasa geli yang menggelitik itu membuatku merasa nyaman. Sentuhan ini memberikan sensasi dan gelenyar aneh yang baru pertama kali aku rasakan. Sungguh membuatku tak ingin membuka mata, karena takut kehilangan sensasi nikmatnya. Namun, dibalik rasa indah yang menggelitik hati. Ada rasa penasaran yang membelenggu jiwa. Membuatku ingin segera membuka mata. Aku ingin melihat hal ini dalam suatu yang nyata. Bukan sensasi mimpi indah yang hilang setelah membuka mata. Aku sedikit terkejut saat melihat wajah Aurel yang begitu dekat. Bibir kami tak berjarak. Bahkan untuk segaris udara pun tak ada ruang. Kelopak ma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN