"Wah ... kalau begitu, kau bisa mengajukan pada papa. Menggantikan aku untuk menikah lebih dulu, Jax," balas Jack. Jaxton hanya menganggukan kepalanya. Merasa frustasi. "Segitunya kak?" "Tentu saja. Kau sendiri kan tau. Siapa wanita yang aku sukai dan aku inginkan. Sementara, pesona adik—kakak, lebih tinggi dari pada Kakaknya." "Oh ... ayolah Kak. Jax tidak sedikitpun tertarik dengan Belinda." Jaxton merasa bersalah. Jack tertawa dan menarik pundak sang adik ke dalam rangkulan tangannya. "Kakak paham. Kau masih mencari cinta pertamamu kan? Bagaiamana kalau dia sudah menikah?" Alis Jack terangkat sebelah sambil menatap sang adik. Jaxton menggeleng polos kepalanya. "Hampir saja menikah kak," katanya serius. Giliran sang kakak menaikkan alis sebelahnya. "Dari mana kau tau? Apa kau s

