Di sepanjang jalan menuju rumah Aiden, Adelia memilih banyak diam. Banyak hal yang mengganggu pikiran Adelia. Adelia berulang kali menarik napasnya yang terasa berat. Rasa takut itu masih mendominasi. Adelia takut salah mengambil langkah. Dia takut, bukannya memperbaiki tapi yang terjadi justru sebaliknya. Kehancurannya untuk kesekian kalinya.
Adelia mengikuti langkah Aiden. Saat sampai di pintu utama hanya suara derap langkahnya dan Aiden yang terdengar. Namun, semakin melangkah masuk suara gelak tawa sayup-sayup menyusup ke pendengaran Adelia. Ini bukan hal baru untuk Adelia namun dia merasa sedikit gugup. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Adelia hanya berharap Adrew dan Anna akan mengerti dirinya. Dan yang terpenting, Aiden tidak harus tahu kenyataannya sekarang
