Bab 18

1146 Kata

Anwar terkejut melihat kondisi Raga yang memakai tongkat ketika menyambutnya di teras rumah. Saat tatapannya tertuju ke bawah, pergelangan kaki kanan pria itu ternyata berbalut perban. “Kakimu kenapa, Ga?” tanya Anwar lalu mengajak Raga masuk ke dalam rumah, agar tidak terlalu lama berdiri di luar. Sesampainya di ruang tamu, Anwar segera meminta Raga untuk duduk agar pria itu bisa mengistirahatkan kakinya. “Kecelakaan.” Tatapan Raga berpindah pada Lintang yang baru memasuki ruang tamu dengan sweater hitam, dan ripped jeans dengan sobekan di banyak tempat. Benar-benar mencerminkan jati diri Lintang yang santai, dan bebas. Namun, meskipun seperti itu, Lintang termasuk gadis yang masih bisa diatur dan menuruti perintah Raga. “Kecelakaan?” Pasti hanya kecelakaan kecil, pikir Anwar. Kare

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN