Aydan panik setelah mendapat telepon dari kantor Polisi. Aksa benar-benar telah membuat nama baiknya tercemar, perusahaan yang dia bangun dari nol, sekarang ada di ujung tanduk. Dia meminta Oji menemaninya. Dia yakin Oji tahu apa sebenarnya yang dilakukan Aksa di belakangnya. “Memang Polisi ngomong apa, Om?” tanya Oji dengan tergesa sembari mengikuti Aydan yang ke luar dari kantor. Aydan tak menjawab. “Kamu bawa mobilnya,” ucap pria itu sembari memberikan kunci mobil dari saku jasnya. “Baik, Om.” Oji segera melaksanakan perintah Aydan, orang yang sudah dia anggap seperti ayahnya sendiri. Dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang tak biasa. Membuat Aydan seperti dibawa balapan. Mobil itu berkelok-kelok di jalan lurus, Oji menjalankan mobil seperti orang mabuk. “Jangan mentan

