Prolog

413 Kata
Prolog Prolog . Latar Belakang Tempat: Tempat kost, kampus, restoran, rumah. Waktu: Pagi, siang, malam Suasana: Serius, ramai, sunyi Plot; Meti gadis yatim dari keluarga sederhana lulus tes masuk.perguruan tinggi Fakultas Kedolteran, Ibunya seorang guru yang harus membiayai tiga orang anak yang masih sekolah. Meti terpaksa belerja paruh waktu di sebuah restoran untuk menambah kiriman ibunya setiap bulan yang tidak cukup memenuhi kebutuhannya setiap hari Di restoram tempat Meti bekerja ada seorang bapak yang penampilanmya sangat keren dengan kendaraan mobil mewah menjadi pelanggan restoran itu. Orangnyapun mahal senyum dan irit berbicara. Dia pak Anton seorang pengusaha tambang. Dia adalah seorang duda dengan anak perempuan berusia empat tahun. Karakter : Meti dan.Anton Pesawat telah terbang di atas pohon kelapa yang berjejer membentuk barisan bisu. Tetumbuhan hijau diselingi warna putih kelabu melambungkan angan Meti akan hidupnya beberapa tahun ke depan. Duduk persis dekat jendela, Meti memperhatikan pemandangan indah di luar sana. Inilah pertama kalinya Meti naik pesawat terbang. Dia merasa takut jadi dia senang kalau ibunya pergi dengannya disamping pihak perguruan tinggi mengharapkan orang tua hadir pada saat pendaftaran. Ibu Dorkas, ibunya Meti meminjam uang di bank tujuh puluh juta rupiah persiapan bila ada tagihan dari kampus. Meti tahu juga Fakultas yang dipilihnya kebanyakan tempat kuliah anak-anak orang kaya. Di SMA nya kebanyakan yang masuk kedokteran adalah orang tuanya yang berprofesi sebagai dokter karena mereka memang pintar. Cuma ada seorang kakak kelasnya yang kedua orang tuanya adalah guru dapat juga diterima di Fakultas Kedokteran tempatnya diterima saat ini.Riana, kakak kelas Meti sudah memesan satu kamar di tempatnya dia kos. Turun dari pesawat Meti menelepon keberadaan Riana. Riana membawa Meti dan ibunya ke tempat kos tersebut. Lumayan, ada tempat tidur dengan peralatannya, sebuah meja belajar, dan almari pakaian. Tempat kos ada dua belas kamar berhadap-hadapan yang sudah terisi semua. Maklum dekat dengan beberapa perguruan tinggi jadi cepat laku. Mahasiswi dari berbagai daerah berkumpul dalam rumah kos tersebut. Meti merasa nyaman sudah mendapatkan tempat untuk berteduh dan belajar. Kesan rumah kos tersebut jauh dari kesan mewah tapi bersih, nyaman dan tenang, dikelilingi dengan tembok besi tinggi disekelilingnya pohon palem raja di setiap sudutnya. Ibunya Meti membeliksn dua rice cooker ukursn kecil untuk memasak nasi dan merebus sayur dan dispemser. Yahh itulah perhatian ibunya yang sangat peduli.Dalam keserhanaanmya ibunya Meti menyiapkan bahan makanan entah bisa dikonsumsi berapa lama. Meti melihst ibunya penuh kasih sayang 'Tuhan, bantu aku menjalani perkuliahanku agar aku bisa membahagiakan ibuku bila aku sudah menjadi dokter,' bisik Meti dalam hatinya sambil membayangkan adik dan kajaknya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN