Malam ini benar-benar membuatku nano-nano. Kedua saudara kembar itu semakin lama semakin aneh. Mas Eris juga berubah, entah apalagi rencana busuknya, sementara Mas Eros mulai terang-terangan tentang perasaannya padaku. Dia merasa bebas mengungkapkan isi hatinya selama ini karena aku telah sah berpisah dengan saudara kembarnya. Untuk mengusir galau, aku lebih memilih mengambil wudhu lalu bersujud di hadapanNya. Semua kupasrahkan padaNya karena kutahu apapun yang DIA goreskan akan selalu yang terbaik untukku. Jika Mas Eros adalah laki-laki yang tepat dan sesuai dengan Lauh MahfuzNya, aku berharap Allah semakin mendekatkanku dengannya. Namun, jika dia bukan jodohku lebih baik segera berpisah daripada harus sakit untuk kedua kalinya. Setelah berdoa dengan khusyuk, aku berdzikir beberapa m

