Awal yang baru

999 Kata
Begitulah hubungan mereka diakhir semester sekolah saat perpisahan pun. Karena hubungan nya rahasia apapun harus serba rahasia dan secara diam diam juga Aril mengabadikan beberapa foto Mimi saat pelepasan dan saat Mimi tidak sadar juga. ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Setelah masa terakhir di sekolah yang ditandai dengan perpisahan hari itu kini mereka sama-sama berencana untuk mencari pekerjaan ya niat nya karena memang masuk sekolah kejuruan jadi mereka lebih merencanakan untuk bekerja daripada melanjutkan kuliah. Orang tua mimi sibuk membantu mencari pekerjaan untuk mimi harap-harap setelah keluar sekolah mimi bisa langsung bekerja,dan beruntungnya orang tua mimi langsung mendapatkan informasi dari temannya yang merupakan orang tua teman Mimi sewaktu SMP tapi dari tempat untuk bekerja nya itu harus berangkat hari itu juga ya karena tepat di awal bulan juli yang katanya kalo bisa masuk di awal bulan Mimi akan dapat keuntungan bonus dari tempat kerjanya itu. Dengan berat hati dan kebimbangan mimi, mimi menyetujui tawaran itu karena memang orang tua mimi juga antusias untuk itu. karena mimi akan segera berangkat jadi mimi mengabarkan pada Aril akan hal itu. Rasa keberatan aril juga tidak berarti apa-apa, walaupun mimi menangis tapi tidak akan menunda keberangkatannya itu.Mimi berangkat bersama teman SMP nya itu yang kebetulan ingin bekerja juga, untuk tempat bekerjanya itu adalah salah satu perusahaan yang memang pemimpinnya itu sodara teman Mimi ditambah ayah teman Mimi juga bekerja sebagai tangan kanan pimpinannya itu. (Sensor nama tempat dan nama perusahaan) Perjalanan dari kampung Mimi memakan waktu sekitar 5-6 jam kurang lebih. sepanjang perjalanan mimi hanya berpikir tentang orang tua dan aril yang di tinggalkan, pertama kalinya Mimi berangkat ke ibu kota dan memang dasarnya dia tidak tau tentang apa-apa disana. untungnya teman mimi sudah jelas hafal tempat nya ya karena dari kecil temannya itu sering bolak balik menghabiskan waktu liburan di ibukota. sesampainya disana tanpa ragu teman mimi langsung mengajak untuk pergi ke tempat kerja yang mereka tuju masih dengan barang-barang yang mereka bawa dari rumah. ( Oh ya nama temannya itu Rini ) Sampai ditempat kerja ya mungkin sebagai perkenalan mereka hanya sibuk memperhatikan orang-orang yang sedang bekerja sesekali menghampiri untuk sekedar berkenalan atau menyapa, lingkungan memang berbeda mimi yang masih malu-malu dan istilah senior yang dibilang so' didepan anak baru masih bisa di rasakan. Saat itu mimi di titipkan ke karyawan senior disana yang sekaligus sodara dari tangan kanan bos. Karena pertama kalinya mimi datang mimi diminta untuk tinggal dengan karyawan senior itu. tapi karena merasa tidak enak mimi menolak dan minta dicarikan tempat untuknya. ya dengan susah payah karyawan itu mencarikan tempat untuknya tapi begitu sulitnya sampe akhirnya hanya menemukan teman yang mau berbagi kamar dengan mimi. sore pun tiba waktu untuk pulang dan bertemu dengan teman sekamar nya yang mimi juga tidak tahu siapa dan seperti apa temannya itu. kecemasan datang dihati mimi ya karena dia banyak bertemu karyawan ditempat itu tapi sudah terlihat jelas aura ke senioran mereka. mimi hanya berani bertanya pada rini orang yang mana yang akan jadi teman sekamar nya itu tapi keduanya memang tak tau siapa. sampai akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang dan menyapa karyawan yang tadi mencarikannya kamar. ya orang itu juga pasti bertanya siapa yang mau sekamar dengannya, mereka saling berkenalan begitupun yang lain dan ternyata orang yang akan sekamar dengan nya jauh dari yang dipikirkan dia baik juga ramah walaupun dilihat dari muka memang membuat mimi berpikir jauh. " hey. kamu yang mau sekamar sama aku ya? aku susi " "hai ka, iya aku mimi." tanpa ragu susi langsung teriak di depan karyawan lainnya. " hey ini mimi, dia teman sekamar ku." " hey, salam kenal." sapa para karyawan mimi dan rini hanya tersenyum karena masih malu. Setelah berkenalan rini dan mimi berpisah karena rini tinggal bersama ayahnya. Susi juga mengajak mimi pulang ke kosan, tidak jauh dari tempat mereka kerja tapi mereka menikmati perbincangan dijalan saling bertanya dan susi juga memberi tahu banyak hal tentang pekerjaan, tidak habis disitu mereka terus mengobrol sepanjang malam ya mungkin sebagai awal perkenalan mereka agar saling mengenal satu sama lain. obrolan terhenti saat mereka merasa sudah mengantuk dan besok waktunya untuk bekerja. "Bangun....Bangun.....udah siang." teriak davit (davit anak kos-kosan penghuni kamar pojok) "Berisikk terusss...masihhh paggiiii...." saut susi " ayokk dek bangun udah siang " ajak davit Tiba-tiba susi membangunkan mimi karena ingat belum berkenalan dengan penghuni kos-kosan. "Dek bangun." ucap susi " Iya ka." mimi " Ayo keluar kamu belum kenalan sama anak kos " " Iya " Akhirnya satu persatu kamar didatengin buat perkenalan dan yang terakhir lagi orang yang tadi teriak didepan kamar mereka. ya davit orangnya pergi ke kamar mandi bawah terpaksa nunggu. " hey ini siapa dek ?" tanya davit " ini temen sekamar aku ka." susi " hey, davit " (so' cool " mimi " Setelah perkenalan itu mereka siap2 berangkat kerja, karena ngga keburu sarapan ya beli cemilan ditempat kerja. Ke khawatiran mimi masih sama kaya kemaren ya mau gimana dia cuma kenal rini, ayahnya rini, sodara ayahnya rini, sama susi. masih tetep di cuekin sama senior nya tapi mimi ya harus mau buat nanya mereka duluan. Hari pertama tugas kerjaan nya masih belajar ya liatin karyawan lain sambil nanya-nanya juga. Dan betapa kagetnya mimi pas liat ternyata ada karyawan cowok yang masih muda seumuran mungkin lumayan ganteng juga.awalnya jelas ngga mau nyapa duluan kan malu tapi ya butuh informasi tentang kerjaan juga. " ka, ini gimana ya?" tanya mimi mendengar penjelasan jawaban si kaka bukannya gampang malah tambah rumit.tapi tiba-tiba... (ehh iya nama kaka nya kiki ya gaes) " anak baru ya ?" " iya ka." mimi " ohh, gw kiki." " mimi ka." . . " kaka udah lama kerja disini?" " satu setengah tahun " huhh karena songong nya kiki mimi bukannya kagum, malah jadi kesel dan berhenti mengagumi kaya awal liat. Kegiatan terus berlanjut hari-hari terus berlalu akhirnya mimi bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya walaupun diawal mimi sering mengeluh kepada orang tuanya di telepon jika dia ingin pulang. begitupun pada aril mereka masih menjalani hubungan dan berkabar sering juga mengeluh pada aril akan hari-hari bekerja nya yang melelahkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN