Takdir Baik II

1091 Kata

Mura takut aku kenapa-kenapa? Mura mengkhawatirkanku! Ya Allah, hamba ingin menangis rasanya. Akhirnya aku bisa tahu perasaan Mura, rasanya hatiku hangat sekali. Berikutnya, Pak Aswin pun menjelaskan semuanya. Bahwasanya, dia, Ilham, Ismail, dan Bapak memang menjalankan sebuah rencana rahasia. Mura dan Mak Esih sengaja tidak dilibatkan. Maklumlah, terkadang hati wanita terlalu lembut dan rapuh. Jika diberitahu, mana mungkin Mak Esih rela putri tercintanya dilukai. Aku pun tidak diberitahu. Alasannya cukup sederhana, agar aku dapat memberikan reaksi serta mimik ekspresi yang alami. Maklum, lawan yang dihadapi amat lihai, licin, serta licik seperti seekor ular berbisa. Saat Mura terluka, aku serta Mak Esih begitu sedih. Merasakan luka berlipat dari yang Mura rasakan. Kesedihan serta ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN