Episode 43

1337 Kata

Lessi mengernyit ketika tahu-tahu sinar matahari terasa hangat menerpa kulitnya. Ia mengerjap beberapa kali karena cahaya yang menusuk matanya. Butuh waktu satu menit baginya untuk sadar dan melirik jam dinding lalu memprosesnya ke otaknya. "Huwaa ... sudah jam sembilan!" teriaknya kaget. Ia segera melempar selimutnya lalu berlari ke kamar mandi setelah sebelumnya sempat tersandung sandal tidurnya sendiri. Ia menatap wajahnya di wastafel. Mata bengkak plus lingkaran hitam yang sangat jelas. Ia tidak bisa tidur tadi malam karena memikirkan Davian. Entah jam berapa ia baru bisa memejamkan mata sampai akhirnya ia bisa kesiangan. Kalau saja ia tidak terus-terusan memikirkan Davian. Tapi otaknya tidak mau mendengar. "Davian!" Ia tersentak ketika kembali teringat pada suaminya. Apakah dia bai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN