Lessi menatap cermin di depannya dengan jantung berdebar-debar, satu jam lagi ia akan menikah dengan pria yang sangat ia cintai. Ia sudah menunggu bertahun-tahun akan hal ini, peristiwa paling penting dalam hidupnya. Penata riasnya sudah melakukan tugasnya dengan baik, wajahnya yang biasa polos kini terlihat cantik dengan make up natural. Rambutnya juga ditata sedemikian rupa sehingga terlihat anggun dan elegan. Ia tidak bisa berhenti tersenyum membayangkan reaksi calon suaminya nanti. Sudah seminggu ini mereka tidak bertemu, tepatnya setelah bertemu secara tidak sengaja di cafe waktu itu. Dan ia merindukannya. Lessi terkesiap ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi, membuyarkan khayalan indahnya. Sebuah pesan singkat dari Bertha. "Temui aku di belakang gedung sekarang. Penting!" Ia menger

