PENGANTIN TAK BERNYAWA

3342 Kata

Pagi menjelang, sinar matahari menerangi setiap sudut dunia bawah. Hari yang indah di mulai dengan senyum cerah orang-orang baik di istana Nazom, istana yang berdekatan dengan samudera lepas. Kicauan burung terdengar bising dengan lantunan indah dan menenangkan. Angin berhembus perlahan bagai membelai kulit para penduduk bahkan raja sekalipun. "Yang mulia... Yang mulia..." seorang anak laki-laki berlari, langkah kaki kecilnya di pacu secepat mungkin, rambut panjangnya bergerak sesuai dengan tubuh mungilnya. sedangkan raja Kuro, dia berhenti melangkah, mereka berada di taman istana yang begitu luas, dengan rumput hijau bagai permadani. "Ashen, ada apa?" tanya raja Kuro. Ashen tersenyum, dia memberikan rangkaian bunga pada raja Kuro. Dia tersenyum begitu bahagia, sampai matanya menjadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN