bab 2

726 Kata
*jika ingin menjadi orang baik jadilah yang terbaik,tapi sebaliknya jika kau ingin hancur,maka jadilah orang yang paling buruk* ??? bapak,ibu,lutfi adikku satu satunya yang berusia 10 tahun,mereka bertiga memperhatikan kepergianku,tak lepas air mata yang mengalir deras bertautan dengan iskan adikku, berat rasanya meninggalkan mereka,meninggalkan kampoeng halamanku. ahmad adalah salah satu alasanku untuk pergi,dia teman sekolahku,dia masih menimba ilmu,namun dia pula yang akan mengantarku ke jakarta,lebih tepatnya pergi bersama,karna ahmad tinggal di jakarta di rumah paman dan bibinya,ahmad bersekolah di jakarta,beruntung menjadi ahmad,bisa bersekolah ke tingkat yang lebih tinggi karna orangtuanya yang mampu,ahmad dan keluarganya orang baik di kampoengku, keluargaku banyak berhutang budi pada keluarganya,namun keluarganya sangat ramah tidak pernah membeda bedakan kasta. "yakin rin ?" aku mengangguk sebagai jawaban,ahmad aku jadikan kedok untuk menutupi alasanku pergi,aku meminta dengan sangat kepada ahmad untuk ikut andil dalam kebohonganku,awalnya ahmad menolak,namun aku memaksa,aku tau ahmad menyukaiku,maka dari itu ia rela menuruti keinginanku,aku juga berbohong kepada ahmad karna aku berkata kelak nanti d jakarta aku akan bertemu dengan temanku dan dia tidak perlu tau itu,ahmad sempat curiga dari mana aku memiliki teman di jakarta,namun dengan segala alasanku ahmad percaya aku berkata pada orangtuaku,bahwa bibi ahmad memberiku pekerjaan, padahal aku tahu jika bibi ahmad dan pamannya tidak menyukai keluargaku.akhirnya orangtuaku mengizinkanku pergi ke jakarta. sepanjang perjalanan dalam kereta,aku hanya diam begitupun dengan ahmad,ahmad adalah orang yang mandiri di usianya yang sama denganku,terbukti dia sudah mampu pulang pergi bogor-jakarta tanpa rasa takut,berbeda denganku yang untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di ibu kota,lama aku termenung dalam deretan kursi panjang ini,sampai aku sadar,ku perhatikan gedung gedung menjulang tinggi,apakah aku sudah sampai di jakarta ? "berhati hatilah di jakarta rin,jangan terlalu mudah percaya dengan orang yang baru kau kenal" ?stasiun kota? ahmad masih menemaniku, berbekal dengan tas gendong yang berisi pakaianku,tidak banyak hanya beberapa potong pakaian saja dan berbekal uang tabunganku yanh tidak banyak,aku sudah sampai di stasiun kota. "rin,kamu ga apa apa aku tinggal rin?" tanya ahmad padaku, ini masih siang sekitar pukul 13.00,sebenarnya aku sedikit takut menunggu seseorang, yang ahmad sendiri tidak boleh tahu, alangkah baiknya dia jangan dulu mengetahui tentang temanku.di kota ini aku belum terbiasa, bahkan aku benar benar asing dengan tempat ini, hidupnya yang terbiasa di kampoeng dengan hanya memungut rongsokan setiap hari dan sekarang aku berada di kota metropolitan, kota besar yang tidak semua orang beruntung jika pergi ke kota besar ini,termasuk aku,mungkin aku tidak akan beruntung. lebih baik ahmad pergi sebelum temanku datang. "iya..aku ga apa apa kok, kamu pergu ajah mad" jawabku "aku khawatir rin sama kamu, tapi aku ga bisa lama, aku harus pergi, aku ada janji rin" jawab ahmad seraya selalu memperhatikan jam tangannya,jam tangan yang terlihat bagus,'dari mana ahmad bisa memiliki jam tangan sebagus itu' batinku. "ga apa apa mad, aku yakin temanku sebentar lagi sampai" "baiklah rin, ingat alamat rumahku yang aku berikan, kabari aku jika ada apa apa,kamu bisa datang ke rumahku" ucapnya seraya mengelus puncuk kepalaku lembut. hatiku seperti menghangat dengan perhatian dan sentuhan darinya,walaupun hanya di puncuk kepalaku, ahmad begitu baik, pria lembut, bahkan harusnya aku seperti ahmad,bersekokah SMA dan bisa merasakan rasanya jatuh cinta seperti anak muda seusia kami,namun sayang takdir berkata lain dengan hidupku. ahmad meninggalkanku sendiri,setelah ia berpamitan tadi. aku masih menunggu seseorang yang tadi sempat aku telefon melalui handpone ahmad,aku berkata bahwa aku sudah sampai di kota dan dia berjanji akan menjemputku, lama akuu menanti hingga aku tak tahu ini pukul berapa, namun aku sadar hari sudah mulai senja,terlihat dari warna langit yang semakin indah dan memesona,matahari sudah hampir terbenam,namun orang yang kunanti tak kunjung terlihat. tak lama,aku terpaku pada sosok yang terlihat tak asing,parasnya semakin elok, cantik, terlihat sekali wajahnya yang cerah karna perawatan,yang aku yakinin perawatan kecantikan yang tidak murah,aku masih mengenalinya, walaupn sudah hampir satu tahun kita tidak bertemu,dia adalah sosok yang warga kampoengku benci termasuk keluargaku,dia sosok yang aku nanti, yang menjanjikan aku merubah nasibku di ibukota. adakah yang mampir,! siapakah sosok itu ? satu kata untuk irina ? kemana nasib akan membawanya ? follow ig @ayusnickyberry fb @ayu's Nickyberry salam sayang soe???
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN