"Kenapa lihat-lihat?" Devan melempar sendok di tangannya dengan cukup keras. Menimbulkan dentingan akibat sendok yang bersentuhan dengan piring. "Enggak, kok. Biasa aja kali." Kali ini Airin membenahi posisi duduk. Menyenderkan tubuhnya pada punggung kursi. "Biasa aja apanya? Jelas sekali kamu dari tadi merhatiin saya makan. Kalau mau tinggal ambil, nggak usah ngeliatin saya begitu. Risih, tau nggak? Bikin napsu makan hilang aja." Gadis itu mencebik kesal. "Yee! Sudah baik aku siapin makanan. Kok malah jadi ngebentak gitu?" "Emang siapa yang nyuruh kamu masak sebegini banyak makanan? Kamu kan yang dari awal ngotot mau masak buat saya?" "I-iya, sih. Tapi, kan..." "Udahlah, nggak usah kebanyakan tapi. Mending sekarang kamu bersihin tuh bekas masak kamu di dapur. Saya nggak m

