bc

After Wedding (Sekuel Secret Wedding END✓]

book_age18+
819
IKUTI
2.7K
BACA
billionaire
possessive
contract marriage
arranged marriage
scandal
CEO
drama
sweet
mxb
office/work place
like
intro-logo
Uraian

Sekuel Secret Wedding.

Baca cerita Secret Wedding terlebih dulu ya.

Adult Romance✓

"Aku merasa tertekan dengan perkataannya. Aku takut dia mengambilmu dan Melodi dariku, Erick. Aku takut..." Ilona menempelkan kedua telapak tangannya di d**a Erick.

Erick kembali menarik tubuh Ilona ke dalam pelukannya. Dia membelai lembut kepala istrinya. "Tidak ada yang bisa memisahkan kita, Ilona. Aku dan Melodi adalah milikmu. Sheila hanya menakutimu." Erick mencoba menenangkan istrinya.

"Tapi dia mengatakan semuanya dengan sungguh-sungguh."

"Percayalah padaku, Ilona. Percayalah aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan tetap di sini. Kita akan menua bersama membesarkan Melodi dan anak-anak kita kelak."

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1
Dion memberengut saat membaca portal berita online yang memperlihatkan dirinya, Melodi dan Sheila di perpustakaan kafe yang pernah dikunjunginya. “Apa-apaan ini?!” geramnya. Dalam artikel itu ditulis bahwa Sheila sedang bermain api dengan seorang duda satu orang anak. “Siapa yang bikin gosip kaya gini?!” Dion masih memperlihatkan kegeramannya. “Enak saja bilang duda anak satu, menikah saja belum.” Di ** Lambe Sepet, Lambe Pahit, Lambe Asem sampai Lambe Kecut dan seluruh akun lambe-lambean menampilkan poto sialan itu dengan judul artikel sama. Oke, Dion mulai gerah dengan skandalnya dengan Sheila yang jelas-jelas mereka tidak melakukan apa-apa, menjalin hubungan atau apa pun itu. Dia hanya menemani Melodi bertemu Ibu kandungnya. Hanya itu. “Lambe sialan!” umpatnya setelah mendapat balasan DM dari admin Lambe Asem. Namanya Arrabella, pemilik kafe perpustakaan. Dahi Dion mengenyit. Arrabella? Wanita yang—astaga!           Dion mengambil jas abu-abunya dan segera meluncur keluar ruangan. Mona yang baru saja mau memberikan laporan bulanan tidak sempat bertanya pada Dion yang tampak terburu-buru. “Ya ampun,” Mona tampak takjub dengan kesan misterius Dion seperti itu. “Pak Dion kegantengannya tidak kalah sama adiknya. Pakai ramuan apa Ibu Amarta anaknya ganteng-genteng begitu.” Seseorang menarik telinga Mona. Raut wajahnya menandakan kecemburuan level atas. “Tadi bilang apa?” “Awww!” Mona mengaduh sambil memutar kepalanya untuk melihat Alan. “Emmm—tidak kok, Sayang. Aku tidak bermaksud—“ “Jangan puji pria lain di depanku!” protesnya melepaskan telinga Mona yang memerah. “Termasuk Pak Dion?” tanya Mona dengan wajah berbinar. “Heh, kamu tidak tahu ya, hari ini ada skandal apa yang menimpa Dion.” “Skandal?” kedua mata Mona membulat. “Cek di ** Lambe Kecut.” Alan membuang wajah seperti cara seorang pria gemulai membuang wajah. Agak sedikit manja. Tanpa mau menunggu Mona membuka ** Lambe Kecut. “Kenapa dia lebih up to date dari pada aku sih?” *** Arrabella tampak menikmati hasil kerja ringannya saat ini. dia melihat pengunjung datang terus menerus sejak poto Dion dan Sheila disebarnya ke akun instagaram lambe-lambean. Dia merasa sangat menikmati keramaian di kafenya. Tanpa rasa bersalah karena kebohongannya akan apa yang dipotretnya kemarin. “Hoaaaam.” dia menguap lebar di kursi malas panjang di belakang meja kasirnya sambil merentangkan tangan dan kaki. “Kafe ramai ya?” “Iya, haha. Aku memang jago dalam hal marketing.” Arrabella yakin keramaian itu berkat dirinya. Dia menjawab tanpa mau menoleh ke arah belakang. “Luar biasa. Market dengan membuat gosip murahan ya?” Arrabella tersenyum tipis, masih tanpa mau menoleh ke arah sumber suara. “Itu bukan gosip murahan. Itu gosip mahal. Kalau begini rasanya aku cocok jadi admin lambe-lambe sinting itu.” Arrabella terbahak membayangakn dirinya menjadi admin lambe-lambean. Memberi caption nyinyir dan komentar pedas yang menurutnya pantas diberi komentar pedas. Pria itu membungkuk menatap wajah. Aroma aftersave menyelubungi penciuman Arrabella. Ada yang beda. Aroma pelayan yang bekerja di kafenya tidak semahal aroma yang menyelubungi penciumannya. Arrabella melotot saat menoleh ke arah pria yang berbicara dengannya itu. “Pria yang ada di poto yang kamu sebar ke akun gosip sialan itu ada di sini, lho.” Kali ini bukan hanya mata Arrabella yang melotot tapi juga kedua daun bibirnya terbuka. Dia tercekat. Arrabella menoleh pada pria yang sudah mendekatkan wajahnya pada wajah Arrabella. “Arrghhhh!” pekiknya. Dia memukul Dion hingga Dion terhuyung mundur. Arrabella tampak terkejut dia bisa melakukan hal kriminal seperti memukul seorang pria ini ketika kaget atau panik. “Astaga apa yang aku lakukan pada pria aroma mahal ini?” ***             “Kamu sih nakal,” kata Arrabella dengan nada kekanak-kanakan saat membersihkan salah satu sudut bibir Dion yang keunguan karena pukulan luar biasanya.             Dion menatap tajam Arrabella. Kalimat yang meluncur dari bibir dengan warna gincu merah bata itu tampak membuatnya kesal. Nadanya mirip seakan Dion adalah bocah nakal.             “Otak kamu tuh dimana sih?” tanya Dion tajam.             “Otak?” Arrabella terbelalak mendengar pertanyaan aneh Dion. Memangnya dikira Arrabella ini bodohnya sampai ke ubun-ubun apa orang gila juga tahu letak otak di mana. “Otak saya di kepala saya. Tidak kemana-mana. Aman.” Arrabella tersenyum lebar. Senyuman itu membuat Dion makin jengkel.             “Kalau kamu tidak mengatakan yang sejujurnya pada akun instagaram lambe-lambe sialan itu, aku akan melaporkan kamu ke pihak berwenang atas pencemaran nama baik.” ekspresi dan suara Dion terdengar serius. Dia menatap Arrabella dengan level kejengkelan tingkat dewa.             Arrabella terdiam sejenak. Berpikir dan ketakutan. Agaknya otak Arrabella memang agak lamban. “Pencemaran nama baik bagaimana? Kamu duda kan dan kamu pacar si aktris itu? Judul akun gosip itu relevan, lho.”             “Cih!” Dion tampak jengah pada wanita antimainstrim ini. Bagaimana bisa dia berspekulasi demikian hanya dengan melihatnya datang bersama Melodi dan bertemu Sheila. “Dia keponakanku dan wanita itu—“ Dion menelan ludah. Hampir saja dia bilang kalau Sheila mantan kekasihnya.             Arrabella membungkam mulutnya saat Dion mengatakan gadis kecil bersamanya itu adalah keponakannya.             “Dia...”                                                                            “Pacarmu?” sahut Arrabella.             “Bukan. Dia...” Dion ingin berkata kalau Sheila ibu kandung Melodi tapi bukankah itu malah membuka aib lainnya dan akan memperkeruh suasana apalagi Arrabella berteman dengan para admin akun lambe-lambean itu.             “Dia selingkuhanmu?” sahut Arrabella lagi membuat Dion frustrasi.             “Bukan!” Dion melotot.             Tersentak, Arrabella mundur mendengar kemarahan Dion.             “Dia itu ibu kandung keponakanku!” dan akhirnya Dion keceplosan karena saking kesalnya dengan wanita menyebalkan di hadapannya itu.             “A-apa?” Arrabella ternganga. “Aku tetap tidak mengerti bisa dijelaskan lebih detail.” Itu bukan kalimat pertanyaan melainkan permintaan.             Dion membuang napas dengan kesal. “Persetan! Kamu harus memberi klarifikasi pada akun-akun gosip itu dan bilang kalau aku dan keponakanku hanya bertemu dengan Sheila. Tidak ada hubungan apa pun di antara kami. Dan perlu diingat, aku bukan duda. Oke!” Dion bangkit dengan emosi meluap-luap.             “Dasar wanita sarap!” gumamnya masih dengan emosi.             “He... jangan pergi dulu,” Arrabella menarik lengan Dion.             “Apa lagi?”             Sontak mereka jadi pusat perhatian pengunjung kafe perpustakaan.             “Kita damai ya, tapi kamu harus menemani aku bertemu admin lambe yang aku kenal. Kita bisa ngomong ke dia nanti bisa bikin video dan klarifikasi.”             “Tidak perlu!” Sheila melepas kacamatanya.             Kedua mata Arrabella membelalak melihat Sheila di hadapannya dengan ekspresi tidak bersahabat. Keangkuhan yang nyata jelas ada di sorot matanya. Dagunya selalu dinaikkan ke atas seakan menegaskan diri sebagai wanita kelas sosial. Ya, meskipun karirnya flat-flat saja.             “Saya sudah mengklarifikasi semuanya di depan para wartawan.” Dia mendekati Arrabella yang menggenggam lengan Dion makin erat. Anehnya kedua orang itu tidak sadar akan sentuhan genggaman Arrabella dan Dion seakan tidak merasakannya.             Sheila mengangkat wajah. “Aku bilang sama para wartawan kalau Melodi anak aku.” katanya, agaknya Sheila mencari kesempatan dalam hal ini.             Dion memiringkan kepalanya menatap Sheila penuh keheranan seakan bertanya ‘apa?’.             “Kamu mengatakannya pada wartawan?” tanya Dion yang tidak percaya akan apa yang dikatakan Sheila. Ini hal buruk untuk Ilona, Erick dan Melodi.             “Ya, kenapa aku harus menyembunyikannya pada publik?”             Dion menggeleng kecewa. Bukan hal itu yang diinginkannya. Dia hanya ingin Melodi, Ilona dan Erick tenang tanpa disangkutpautkan lagi dengan Sheila. Ya, dia salah karena telah mempertemukan seorang ibu kurang ajar yang tega membuang putrinya sendiri, mengakui anak itu setelah tahu kalau putrinya diasuh mantan kekasihnya yang sudah menikah. Apa yang diinginkan Sheila kalau bukan keuntungan?             Sheila menatap tangan Arrabella yang bertengger di lengan Dion. Matanya menyipit ngeri melihat pemandangan di hadapannya itu seakan Arrabella adalah kekasih Dion.             Arrabella tidak sanggup berkata apa-apa dan dia juga tidak sanggup berpikir apa-apa. Dia sadar dia salah tapi ini demi omset kafenya. Beberapa bulan terakhir omset kafenya down dan dia hanya ingin agar para karyawan mendapatkan bonus juga dia bisa membahagiakan beberapa anak yatim piatu yang sering datang ke kafenya. Mereka sering mendapatkan makanan gratis dari Arrabella dan sejumlah uang setiap kali mereka datang ke kafe perpustakaan. Dan lagi, Arrabella adalah donatur tetap beberapa yayasan anak-anak. Dia mencari uang bukan hanya untuk dirinya sendiri.             Tersadar akan tatapan aneh Sheila, Dion menatap ke arah Arrabella yang juga menoleh pada arahnya dan mereka berdua secara bersamaan menatap ke arah lengan Dion yang masih digenggam Arrabella.             “Aaaaah!” pekiknya tersentak sendiri dengan apa yang dilakukannya sendiri.             Arrabella. ***

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Fake Marriage

read
8.6K
bc

MANTAN TERINDAH

read
7.1K
bc

Noda Masa Lalu

read
184.5K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.2K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

Hurt

read
1.1M
bc

T E A R S

read
312.9K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook