bc

Boy In My Bed

book_age4+
0
IKUTI
1K
BACA
drama
comedy
like
intro-logo
Uraian

Menceritakan seorang pria yang menikahi pacar bayarannya dan di karunia tiga orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan kembar.

Sebelumnya Irfandi dan Titah belum tahu kalau mereka di jodohkan oleh kedua orang tua mereka, hingga pada suatu hari mereka di pertemukan di suatu tempat ketika jam makan malam.

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 01
Jakarta Di rumah mbah Sakiman Di meja makan.. "Leh..", kata mbah Sakiman. "Ya mbah, ada apa ?", tanya Aldy. "Adikmu mana, kok tidak ikut makan malam bersama ?", tanya mbah Sakiman. "Mbah, besok malam minggu ya seperti biasalah dia di kamar untuk membereskan baju-baju dan peralatan camping nya", jawab Aldy. "Oh ya sudah nanti saja kalau begitu kita makannya tunggu Titah saja", kata mbah Sakiman. "Kok begitu sih kakung uyut, kan Ashar sudah lapar, nih dengar perut Ashar sudah bunyi, gerrrr gerrrr", keluh Ashar. "Bun", kata Aldy. "Iya yah", sambung Chindy. "Panggil Titah gih", kata Aldy lagi. "Iya yah..", sambung Chindy lagi. Di kamar Titah.. "Apa ya yang belum masuk di tas, cek lagi deh", kata Titah. Di depan kamar Titah.. "Tah, dik..", kata Chindy. Di kamar Titah lagi.. "Iya mbak, kenapa ?", tanya Titah. Di depan kamar Titah lagi.. "Mbak masuk ya ?", tanya Chindy. Di kamar Titah lagi.. "Iya mbak, masuk saja", jawab Titah. "Tah..!!", seru Chindy. "Kenapa mbak ?", tanya Titah lagi. "Di tunggu mbah di meja makan, makan malam dulu yuk, nanti di teruskan lagi beres-beres nya", jawab Chindy lagi. "Iya mbak, yuk..!!", seru Titah. Purwokerto Di rumah Joko Di kamar Fandi.. "Saya sudah dewasa, teman saya sudah punya pacar dan pendamping hidup semua, tapi belum juga punya pacar dan pendamping hidup, hemmmmmm", kata Fandi di dalam hati. "Om kata bapak makan dulu", kata Dea. "Iya..!!", seru Fandi. Di meja makan.. "Leh", kata pak Joko. "Iya pak", sambung Arfan. "Adik kamu kenapa cemberut saja dari tadi bapak perhatikan ?", tanya pak Joko. "Entah, coba bapak tanya saja", jawab Arfan. "Leh, Fandi", kata pak Joko lagi. "Iya pak, ada apa ?", tanya Fandi. "Kamu kenapa bapak perhatikan dari tadi cemberut saja, apa yang sedang kamu fikirkan ?", tanya pak Joko lagi. "Tidak ada apa-apa kok pak, oh ya ini sudah jam berapa ya ?", tanya Fandi. "Jam tujuh malam om, masih sore", jawab Dea. "Tahu mau kemana sih memangnya kamu, Fan ?", tanya Arfan. "Mau jalan-jalan, cari angin", jawab Fandi. "Oh..!!", seru Arfan. Jakarta Di rumah mbah Sakiman Di meja makan.. "Oh iya sebelum makan malam mbah ingin mengatakan sesuatu", kata mbah Sakiman. "Apa itu mbah ?", tanya Chindy. "Mbah ingin cicit lagi", jawab mbah Sakiman. "Dy air dong", kata Titah. "Iya, ini dik, haaaaaa mbah Sakiman mau punya cicit lagi", sambung Aldy. "Iya, tapi bukan dari kamu dy", kata mbah Sakiman. "Kalau bukan dari Aldy, terus dari siapa mbah ?", tanya Titah. "Ya dari yang belum menikahlah, umurmu sudah berapa dan sudah punya pacar belum tah ?", tanya mbah Sakiman. "Kok saya mbah, hemmmmmm", keluh Titah. "Ya kamu lah, makannya itu telinga jangan di sumpel saja kenapa sih ya, kata mbah Sakiman tadi kan mbah Sakiman minta cicit lagi sama yang belum menikah, dan yang belum menikah itu kan kamu, kamu sendiri, dan mbah Sakiman juga tanya kamu sudah punya pacar apa belum, dan sekarang jawab pertanyaannya mbah Sakiman ?", tanya Aldy. "Pelan dik, nanti keselek", kata Chindy. "Telat mbak, jawabannya belum, sudah jangan bahas itu", jawab Titah. "Perasaan dulu menantuku waktu hamil dia tidak ngidam mangga deh, loh ini kok kenapa asem ya, setiap di tanya pacar atau calon suami", kata Sakiman. "Sudah, ingat ini meja makan, kita makan malam saja yuk", sambung Titah. "Tuh ngeles lagi kan, hemmmmmm", kata mbah Sakiman lagi. "Habisnya bahasnya itu mulu, ya bosan saya dengarnya", keluh Titah lagi. Keesokan harinya.. Purwokerto Di rumah pak Joko Di ruang keluarga.. "Bapak mana fan ?", tanya Fandi. "Di belakang", jawab Arfan. "Oh..!!", seru Fandi. Percakapan pak Joko dan mbah Sakiman lewat telepon. "Assalamu'alaikum mbah Sakiman", pak Joko memberikan salam pada mbah Sakiman. "Wa'alaikumussalam", mbah Sakiman menjawab salam dari pak Joko. "Kamu kapan ke jakarta dan sudah bilang belum sama anakmu, kalau Titah cucuku akan di jodohkan oleh Fandi anakmu ?", tanya mbah Sakiman. "Belum mbah, lagi mandi anaknya, InsyaAllah nanti kalau sudah selesai mandi akan saya sampaikan soal perjodohan anak saya dengan cucu mbah", jawab pak Joko. "Oh oke, saya tunggu kabarnya ya, assalamu'alaikum", kata mbah Sakiman. "Iya mbah, wa'alaikumussalam", sambung pak Joko. Di halaman belakang rumah pak Joko.. "Saya harus beritahu segera Fandi soal perjodohan ini", kata pak Joko di dalam hati. "Pak..", kata Fandi. "Iya kenapa ?", tanya pak Joko. "Bapak sedang apa ?", tanya Fandi. "Gak apa, oh ya Fandi ada yang ingin bapak omongin sama kamu", jawab pak Joko. "Soal apa pak ?", tanya Fandi. "Duduk saja dulu di sini", jawab pak Joko lagi. "Iya pak", kata Fandi. "Ini soal kesepakatan antara bapak dan teman bapak", sambung pak Joko. "Maksudnya ?", tanya Fandi. "Perjodohan kamu dengan anaknya teman bapak", jawab pak Joko lagi. "Ya kamu fikirkan saja ya", kata pak Joko pergi meninggalkan Fandi. Jakarta Di rumah mbah Sakiman Di meja makan.. "Mbah belum ke meja makan kan ?", tanya Titah. "Belum, memangnya kenapa tetah ?", tanya Ashar. "Takut di tanya-tanya, oh ya s**u sudah, sarapannya juga sudah, sekarang waktunya berangkat, mas, mbak, sar, duluan ya", jawab Titah. "Tunggu dulu nak, ada yang ingin mbah omongin dengan kamu", kata mbah Sakiman menghentikan Titah pergi. "Omongin soal apa mbah, emmmm nanti saja mbah, kalau Titah sudah pulang dari touring ke purwokerto ya mbah", sambung Titah. "Tapi tah ini penting loh", kata mbah Sakiman lagi. "Besok saja ya mbah setelah Titah pulang dari touring ke purwokerto, setelah itu baru deh mbah sampaikan apa yang ingin mbah omongin pada saya, oke..", sambung Titah lagi. "Bilang saja kamu sedang menghindari mbah Sakiman kan dik", kata Aldy. "Menghindari mbah bagaimana, maksudnya apa ?", tanya mbah Sakiman. "Tuh kan, si Aldy pakai di bahas segala sih, ah sudah pokonya Titah mau jalan sekarang", kata Titah. "Ngeles saja seperti bajaj kamu, dik", sambung Aldy. "Ah sudah, sudah, mbah pamit ya", kata Titah lagi. "Ya..", sambung mbah Sakiman. "Assalamu'alaikum", Titah memberikan salam pada semua yang ada di meja makan. "Wa'alaikumussalam", semua yang ada di meja makan menjawab salam dari Titah. "Mbah Sakiman kenapa ?", tanya Chindy. "Pasti masih bingung soal tetah tuh bun, ya kan akung ?", tanya Ashar. "Iya benar", jawab mbah Sakiman. "Uyut akung ingat kan kalau tetah itu paling tidak suka di tanya-tanya soal jodoh", kata Ashar. "Benar tuh mbah, Titah kan paling gak suka di tanya-tanya soal jodoh", sambung Aldy. "Oh iya ya, pantesan tadi menghindar, emmmmmm dy", kata mbah Sakiman. "Iya mbah kenapa ?", tanya Aldy. "Titah mau touring kemana sih, bilang gak tadi sama kamu ?", tanya mbah Sakiman. "Ke purwokerto mbah", jawab Chindy. "Mau kemana mbah ?", tanya Aldy. "Mau ke kamar ambil hp", jawab mbah Sakiman. "Gak sarapan dulu ?", tanya Chindy. "Nanti saja", jawab mbah Sakiman. Di kamar mbah Sakiman.. "Duh hp dimana lagi, mudah-mudahan Titah aktifin hpnya, saya mau telepon Titah juga haduh kemana sih hp ku giliran di butuhin gak ada, giliran gak di butuhin ada hemmmmm", keluh mbah Sakiman yang mencari hpnya di kamar.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
639.9K
bc

Rise from the Darkness

read
8.5K
bc

Marriage Aggreement

read
86.9K
bc

Rebirth of The Queen

read
3.7K
bc

FATE ; Rebirth of the princess

read
35.9K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Scandal Para Ipar

read
707.8K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook