Chapter 92 : Pemusatan Latihan

1284 Kata

Beberapa hari setelah resepsi yang mengharukan, pagi di plateau Dieng menjadi saksi disiplin dan cinta mereka. Tidak ada bulan madu. Tidak ada tiket ke Maldives. Tidak ada candle light dinner. Hanya ada dingin, keringat, dan detak jantung yang berdentum lebih keras daripada denting gelas anggur. Jam 04.30 pagi. Masih terlalu dini bahkan untuk burung-burung membangun sarangnya. Di tengah dingin menusuk yang membuat embun membeku di ujung tenda, suara gitar mengalun lembut. Bukan gitar digital. Bukan rekaman. Gitar asli, senar kelima agak fals, dimainkan dengan jemari yang tampaknya sudah terlalu tua untuk konser, tapi terlalu muda untuk berhenti mencinta. Miura terbangun. Matanya belum benar-benar terbuka, tapi ia mengenali denting akord itu. Pelan-pelan, ia duduk, membuka resleting tend

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN