Chapter 55 : Riak di Tengah Pemulihan

1205 Kata

China perlahan menghangat. Es mulai mencair di tepian Danau Houhai. Kabut pagi tak lagi sepucat kelmarin, tapi hati Malda Miura tetap beku. Sudah delapan bulan sejak ia menghilang dari lintasan, dari tanah air, dari kehidupan yang dulu ia rayakan. Lebih dari segalanya, ia menghilang dari satu sosok yang sempat menjadi rumah dalam ribuan langkah: Yulianto Atmaja. Lutut kanannya yang robek ligamen dan retak tulang kering mungkin mulai pulih. Tapi tidak jiwanya. Setiap pagi, ia memaksakan diri berjalan ke ruang terapi. Menggerakkan kaki yang terasa seperti milik orang lain. Setiap sore, ia duduk di balkon rumah pemulihan, memutar lagu-lagu Mandarin yang lirih dan pilu—seperti nyanyian hati yang tak bisa diterjemahkan dunia. "Wo zhi neng yuan ni, bu hui ai shang bie ren." (Aku hanya bis

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN