Sesampainya di rumah, suasana masih sama seperti di mobil tadi. Tidak ada suara selain langkah kaki mereka di lantai. Banyu langsung menaruh kunci mobil di meja ruang tamu, sementara Bening menutup pintu perlahan. Tidak ada percakapan. Hanya suara kecil dari jam dinding yang terdengar berulang-ulang. Bening berjalan ke dapur, membuka kulkas tanpa benar-benar tahu apa yang sedang dicari. Tangannya mengambil botol air mineral, tapi pikirannya masih melayang ke satu nama. Katalis. Ia menatap kosong ke arah wastafel. Nama itu terasa akrab di telinganya, tapi entah dari mana. Seperti sesuatu yang pernah ia dengar sekilas, tapi lupa konteksnya. Banyu masuk ke ruang tengah, melepaskan kemeja dan menggantinya dengan kaos polos. Ia duduk di sofa dengan wajah datar, tangan bertumpu di lutut. Nap

