Bab 47

2320 Kata

“Filmnya bagus juga ya,” kata Bening pelan tanpa menoleh. Televisi di kamar masih menyala, menayangkan film yang sudah berjalan separuh. Suara dialog dari layar terdengar samar. Bening duduk bersandar di kepala ranjang, memeluk bantal kecil sambil menatap layar. Di sebelahnya, Banyu berbaring setengah duduk dengan selimut menutupi kaki. Sejak keluar dari rumah sakit tadi pagi, malam ini mereka jadi lebih tenang. Tidak ada suara alat medis, tidak ada suster yang keluar masuk untuk memeriksa. Hanya mereka berdua di kamar yang terasa lebih hidup daripada sebelumnya. “Lumayan,” jawab Banyu singkat. Tangannya menggenggam remote, tapi tidak benar-benar memperhatikan filmnya. Bening menoleh sekilas. “Kamu beneran nonton atau pura-pura nonton?” Banyu tersenyum kecil. “Nonton kok.” Bening mem

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN