"Makasih, sudah mengatar pulang," kataku pada akhirnya. Tidak enak rasanya kalau sudah diberi tumpangan malah diam saja. "Sama-sama. Kebetulan rumah saya dan rumah kamu searah," sahut Kahfi. "Kamu tinggal sendiri?" "Nggak. Saya tinggal di Jakarta sama adik. Mama di Semarang." Kepalaku terangguk-angguk mengerti. Hening lagi. Hanya suara radio yang memberikan berita seputar lalu lintas Jakarta hari ini. Aku tak begitu mendengarkan dan memilih mengalihkan perhatian ke jalan. Mobil berbelok, setelah beberapa saat berhenti di perempatan. Mungkin sekitar sepuluh menit lagi kami akan sampai depan gerbang komplek. "Gika," panggilnya, membuatku menoleh, "sudah makan?" "Sudah. Tadi sama teman." "Oh, begitu," Ia menggumam pelan, kemudian kembali menyahut, "Kamu mau menemani saya sebentar?" "M

