"Senyum, dong! Orang jadi takut lihat lo manyun gitu," peringat Rian yang saat itu duduk di sudut ruangan bersamaku sambil membaca buku motivasi. "Diam!" Semprotku ketus. "Astaga!" Ia mengurut d**a "Gue salah apa lagi? Perasaan cewek pada sensi semua hari ini!" Aku tak menggubris kata-katanya. Selanjutnya, Ia melongok mengintip layar ponselku yang menampilkan feeds i********: dari akun seseorang. "Stalking siapa?" "Mau tahu aja." Kepalanya maju semakin dekat. "Hmpph," ia menekan suara agar tidak menyemburkan tawa. "Kahfi? Lagi stalking Kahfi!?" suaranya tambah keras, "Wow, ternyata lo kepo banget. Gue jadi takut. Jangan-jangan, selama ini lo juga stalking gue!" Aku mendengkus kesal, mataku memicing tajam kearahnya. "Nggak usah Ge-Er! Buat apa kepo sama lo? Nggak ada gunanya. Udah,

