Tak Aman

2077 Kata
Ajeng, Jun Cheol dan Barra pun duduk dan mulai mengobrol santai meskipun perasaan khawatir jelas terlihat di wajah dingin Jun Cheol, lalu Jun Cheol teringat jika dirinya dan Jin Young perlu memeriksa ruang CCTV di tempat kerjaan Barra. "Tadi lu sama Jun Cheol abis darimana Ajeng, kok bisa barengan gitu?" tanya Barra bingung. "Gue abis dari cek lokasi buat cafe kedua gue Bar, lu sih gue telponin sibuk mulu jadi gue minta tolong sama sekop!" sahut Ajeng sebal. "Sorry deh sorry ... tadi kerjaan gue banyak banget Ajeng oh iya makasih ya Jun Cheol udah mau bantuin Ajeng gue seneng dengernya," ujar Barra lembut. "Sama-sama Barra oh iya besok saya sama Jin Young perlu cek ruangan CCTV kantor anda, apa besok anda ada waktu kosong?" tanya Jun Cheol serius. "Besok ya? Kalo memang di perlukan dan penting nanti saya kosongkan jadwal saya, mau ke kantor jam berapa Jun Cheol?" tanya Barra lembut. "Terus maksud lu gue gak penting gitu Barra? Parah sih lu," sahut Ajeng kesal. "Oke paling sebelum makan siang atau pas makan siang Barra bisa?" tanya Jun Cheol datar. "Lah gak gitu Ajeng, oke nanti saya kosong kan jadwal saya oh iya Xin Qian kemarin bilang dia minta di adakan meeting lanjutan itu gimana baiknya Jun Cheol?" tanya Barra serius. "Tujuannya? Kalo tidak ada pembahasan yang jelas lebih baik tidak usah " ujar Jun Cheol datar. "Dia bilang ada yang ingin ia bahas tapi dia tidak mengatakan secara detailnya, jadi bagaimana Jun Cheol? Saya bertanya seperti ini karena saya percayakan kasus alm ayah saya pada anda detektif jadi apapun keputusan anda saya tidak keberatan," tutur Barra lembut. "Saya mengerti Barra, baiklah saya juga tidak keberatan dengan meeting lanjutan asal apa yang kita bahas tidak melebar ke mana-mana! Dia bilang meeting jam berapa?" tanya Jun Cheol datar. "Oke berarti besok meeting lanjutan ya, dia bilang siang tapi nanti sekalian saja tidak masalah bukan Jun Cheol?" tanya Barra serius. Mendengar ucapan Barra membuat Jun mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, lalu Jun Cheol berpamitan karena perasaannya semakin tak tenang. Melihat hal ini membuat Ajeng dan Barra pun mengizinkan Jun Cheol untuk kembali ke hotelnya, tak butuh waktu lama akhirnya Jun Cheol pun sampai di kamar hotelnya. "Barra, Ajeng! Saya balik duluan ya! Ada yang perlu saya lakukan permisi," tutur Jun Cheol datar. Sesampainya di kamar hotel, Jun Cheol segera mencari Jin Young ke seluruh ruangan dan entah mengapa suasana kamar terasa hampa. Melihat hal ini semakin membuat Jun Cheol tak tenang hingga membuatnya meneriaki Jin Young, Jun Cheol berharap hal yang ia takutkan tak benar-benar terjadi saat ini. "Jin Young! Hong Jin Young! Anda dimana? Jangan bercanda Jin Young!" teriak Jun Cheol sedih. Bermenit-menit Jun Cheol meneriaki nama Jin Young tapi tak satupun jawaban pun yang Jun Cheol dengar, perasaan khawatir semakin membuat Jun Cheol merasa semakin kalut. Tak lama Jun Cheol menyadari jika tadi dirinya dan Jin Young membicarakan kertas yang ada di bawah pintu, seketika membuat Jun Cheol bergegas mencari kertas tersebut ke sekeliling ruangan. Di saat Jun Cheol sibuk mencari kertas yang tadi sempat dibicarakan, tak lama suara Jin Young terdengar memanggilnya. Mendengar namanya di panggil membuat Jun Cheol mengalihkan pandangannya dan menatap Jin Young bingung, dengan perasaan campur aduk akhirnya Jun Cheol dan Jin Young pun saling bertanya. "Jun Cheol!" panggil Jin Young senang. "Jin Young! Astaga! Anda darimana saja?" tanya Jun Cheol senang. "Dari lobi katanya ada paket untuk saya tapi pas di lobi gak ada apapun," ujar Jin Young bingung. "Kamar kita tertutup aman bukan?" tutur Jun Cheol serius. Jin Young mengangguk-anggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Jun Cheol tetapi Jun Cheol memeriksa sendiri barang bawaan mereka dan bukti yang ia temukan, lalu tak lama Jun Cheol menghela nafasnya lega. Karena semua barang bawaan dan bukti berada di tempatnya dan ia memeriksa dengan teliti apakah mungkin ditukar atau sesuatu terjadi sebelum ini, dengan sigap Jun Cheol menghubungi pihak keamanan hotel karena ada yang perlu ia tanyakan. "Halo keamanan, bisa ke kamar 1178? Tolong segera kesini ya ada yang perlu saya tanyakan secara langsung!" tutur Jun Cheol dingin. "Baik pak," ujar pihak keamanan tegas. Setelah bermenit-menit berlalu akhirnya pihak keamanan masuk ke dalam kamar 1178 dan mereka berempat pun segera mengobrol, lalu Jun Cheol berusaha memahami apa yang sudah terjadi saat dirinya pergi beberapa jam yang lalu. "Anda yang bertanggung jawab di ruang CCTV? Atau anda yang satunya?" tanya Jun Cheol datar. "Benar teman saya yang bertanggung jawab di ruangan CCTV pak, ada masalah apa ya? Anda kehilangan barang atau ada masalah lainnya pak?" tanya pihak keamanan itu bingung. "Kalau begitu saya ingin memastikan secara langsung melalui CCTV karena tadi saya dan teman saya pergi cukup lama jadi kami khawatir ada sesuatu hal yang terjadi selama kami pergi tadi, bolehkan?" ujar Jun Cheol serius. "Baik pak, mohon untuk menutup pintunya dengan aman!" ucap pihak keamanan itu tegas. "Tidak perlu di tutup karena teman saya akan tetap disini dan saya yang pergi memeriksa CCTV bersama kalian, benar begitu bukan?" tutur Jun Cheol dingin. Mendengar ucapan Jun Cheol membuat dua orang pihak keamanan ini terdiam sejenak lalu tak lama mereka mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti dan mereka bertiga pun berjalan menuju ruang CCTV, sayangnya Jun Cheol mengetahui ada tidak beres dari dua orang ini. Ternyata firasat Jun Cheol benar adanya, karena setelah sampai di lift dua orang ini berusaha memukul Jun Cheol tapi dengan sigap Jun Cheol menghindarinya dan tanpa berpikir lama Jun Cheol segera menahan tangan kedua orang di hadapannya. Perkelahian di tempat sempit ini pun tak bisa dihindari tapi Jun Cheol tidak keberatan meladeni mereka berdua karena ia perlu memukul balik lawannya, Jun Cheol harus menemukan informasi dari musuh untuk menyelesaikan kasus yang ia tangani ini. "Cara lembut mungkin gak akan berhasil buat kalian ngomong, mau pake cara kasar saya? Mau liat gimana cara saya ngebuka mulut kotor kalian?" tutur Jun Cheol dingin. "Lu gak akan bisa buat kita ngomong!" ujar salah satu penjahat itu kesal. "Oke kalo anda mau liat," ucap Jun Cheol datar. Baru beberapa detik yang lalu Jun Cheol menjawab tantangan konyol dari salah satu penjahat yang berpura-pura menjadi pihak keamanan, tak lama suara jeritan kesakitan memecahkan suasana hening yang sejak tadi terdengar. "Aaaaaaaaaaaaaaaaa! Sakit, sakit! Hentikan! Sudah hentikan!" jerit salah satu penjahat itu takut. Jun Cheol seakan-akan tak mendengarnya dan ia justru semakin menekan jari salah satu orang jahat ini ke belakang seakan Jun Cheol berusaha mematahkan Jari orang itu, tak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan salah satu penjahat itu pun membuka mulutnya. "Cukup! Baik, baik saya akan mengatakan apapun yang ingin anda ketahui jadi tanyakan saja! Hentikan cukup! Saya tidak akan berbohong," jerit salah satu penjahat itu kesakitan. "Oke, jawab! Apa yang diperintahkan pada anda? Apa yang anda lakukan?" tutur Jun Cheol tegas. "Saya diperintahkan untuk mencari map di kamar hotel anda! Saya tidak berbohong pak! Hanya itu yang seharusnya saya lakukan," sahut salah satu penjahat itu semakin kesakitan. "Lalu anda menemukannya? Kenapa hanya berdua? Apakah ada orang lain lagi? Tugas dia apa? Hanya diam saja? Tidak mungkin bukan," ujar Jun Cheol datar. "Tidak saya belum menemukannya dan saya berencana mencarinya ketika bisa menahan anda dan teman anda, kali ini kami hanya berdua tapi biasanya kami lebih dari ini! Untuk kali ini tidak ada orang lain! Tugas dia sama dengan saya," tutur salah satu penjahat itu semakin kesakitan. "Benarkah? Apa buktinya jika anda belum menemukannya? Oh iya katakan pada orang yang menyuruh anda untuk jangan membuang-buang waktu seperti ini," ujar Jun Cheol dingin. "Tentu saja benar! Jika map yang kami cari sudah ditemukan kami tidak mungkin tertangkap seperti ini sayangnya anda sangat cerdas pak detektif! Baik akan saya katakan padanya jadi sekarang lepaskan kami berdua pak detektif," ucap salah satu penjahat itu kesal. "Lalu kenapa tadi anda bilang kehilangan barang atau ada masalah lain? Ah jadi anda tau siapa saya? Tapi anda masih berani-beraninya melawan saya? Bagus," tutur Jun Cheol dingin. "Itu karena saya berpikir pihak keamanan akan bertanya seperti itu, ya mau bagaimana lagi saya perlu uang untuk bertahan hidup," ujar salah satu penjahat itu sedih. "Anda tidak perlu berbohong kepada saya! Katakan apa yang terjadi pada kamar hotel yang sepi tadi?! Berhenti lah menjual rasa kasihan kalo nyatanya banyak pekerjaan lain yang bisa anda lakukan hanya saja anda ingin cara yang instan,"tutur Jun Cheol datar. "Saya sudah mengatakan apa yang saya tau! Jadi lepaskan saya," ucap salah satu penjahat itu. Belum juga Jun Cheol menjawab ucapan penjahat itu, tiba-tiba suara dentingan lift yang telah sampai terdengar lalu mereka berdua melepaskan diri dari Jun Cheol dan Jun Cheol berusaha mengejar mereka tapi kedua orang itu telah masuk ke dalam sebuah mobil dan sialnya plat nomernya sengaja di tutupi hingga membuat Jun Cheol menggeram marah. Tak ingin membuang-buang waktunya akhirnya Jun Cheol kembali masuk ke dalam hotel dan ia berjalan ke ruangan CCTV untuk memeriksanya sendiri apa yang terjadi saat dirinya dan Jin Young tak ada di kamar hotelnya tadi. Sesampainya di ruangan CCTV Jun Cheol meminta izin untuk memeriksa CCTV ia menceritakan apa yang terjadi padanya, pihak keamanan hotel pun mengizinkan dan mereka menatap layar CCTV dengan serius. Di sana Jun Cheol melihat orang yang ia tahan tadi sempat mondar-mandir seakan melihat keadaan sekitar dan tak banyak kegiatan yang di lakukannya di lorong. Hingga tiba-tiba datanglah seorang pria paruh baya dan bodyguard-bodyguardnya lalu pria paruh baya itu seakan mengobrol dengan salah satu penjahat tadi, tak lama salah satu penjahat itu mencoba membuka pintu kamar Jun Cheol dengan caranya sendiri tapi sayangnya pintu kamar itu masih saja tertutup rapat bahkan tak terbuka sedikitpun. Di saat salah satu penjahat itu ingin kembali membuka pintu kamar Jun Cheol, tiba-tiba suara lift terdengar hingga membuat sekumpulan orang yang mencurigakan itu berjalan menjauhi kamar Jun Cheol yang masih tertutup dengan aman. Lalu tak lama Jun Cheol terlihat di CCTV dengan keadaan panik saat ia mencari-cari Jin Young, tak lama Jin Young pun terlihat dan Jun Cheol berterima kasih karena telah diizinkan melihat apa yang sebenarnya terjadi saat dirinya pergi. Melihat hal ini membuat Jun Cheol berpikir untuk pindah hotel karena jika dirinya dan Jin Young masih disini berarti mereka akan mencari kesempatan seperti ini lagi, sesampainya di kamar hotel Jun Cheol segera mengajak Jin Young berdiskusi tentang jadwal untuk besok dan tentang kepindahan mereka agar lebih aman. "Jin Young! Besok siang kita perlu ngecek CCTV di kantor Barra terus ada meeting katanya dan feeling saya kita harus pindah dari hotel ini Jin Young!" ujar Jun Cheol datar. "Oke Jun oh iya anda tadi darimana? Kenapa pindah Jun? Kan gak ada barang hilang bukan? Di sini cukup aman kok," tutur Jin Young kebingungan. "Dari ruangan CCTV hotel buat ngeliat apa yang terjadi ketika saya gak pergi tadi, karena lawan kita udah tau tempat tinggal kita dan tadi dia berusaha memaksa masuk ke dalam terus kalo kita gak ada di sini bahaya tau Jin Young," ucap Jun Cheol menjelaskan. "Terus kita mau pindah ke mana Jun? Iya sih bener! Oke kita pindah aja," ujar Jin Young lesuh. "Nanti saya pikirkan kembali, anda kenapa? Kenapa lesuh begitu?" tanya Jun Cheol khawatir. "Makanan disini enak-enak Jun! Tapi sudahlah tidak apa-apa keamanan lebih penting jadi ayok istirahat karena besok pekerjaan kita banyak," sahut Jin Young semangat. "Astaga! Kirain apaan! Yaudah istirahat sana," tutur Jun Cheol kesal. Mereka berdua pun pergi untuk beristirahat, perlahan-lahan terangnya rembulan pun berganti menjadi terangnya sinar mentari pagi yang menghangatkan. Tak lama Jin Young bergegas bersiap-siap dan tak lupa juga ia meneriaki Jun Cheol untuk segera bersiap-siap juga, sedangkan Jun Cheol yang mendengar teriakan Jin Young membuatnya mengerakkan tubuhnya dengan menahan rasa ngantuk yang teramat berat tapi dirinya perlu bekerja hari ini. "Jun Cheol! Choi Jun Cheol! Bangun Jun! Kita perlu meeting dan ke kantor Barra hari ini! Kamu jangan tidur lagi Jun," teriak Jin Young kencang. "Hm! Iya Jin Young iya!" sahut Jun Cheol tak kalah kencang. Mereka berdua pun menghabiskan bermenit-menit untuk bersiap menjalani jadwal hari ini lalu setelah siap Jun Cheol dan Jin Young pun bergegas menuju kantor Barra, tak lama Jin Young menyadari jika mereka berdua belum sarapan. Menyadari hal ini membuat Jin Young mengusulkan untuk makan di cafe Ajeng lalu setelahnya mereka bisa pergi ke kantor Barra, mendengar usul Jin Young membuat Jun Cheol mengangguk-anggukkan kepalanya setuju dan akhirnya mereka sampai untuk mengisi perut mereka. Ajeng yang melihat dua orang yang ia kenal membuatnya menghampiri mereka berdua dengan wajah bingungnya, sedangkan Jin Young yang sudah merasa kelaparan langsung memesan makanan dan meninggalkan Jun Cheol dan Ajeng yang mengobrol santai. "Nah gitu dateng barengan! Muka kalian kenapa?" tanya Ajeng bingung. "Kami kelaparan jadi mau sarapan dulu," ujar Jun Cheol datar. |Bersambung|
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN