BAB 47_KALAU SAJA

908 Kata

"Allahuakbar!!!" pekikku terjungkal jatuh dari kursi tempatku duduk. Dokter Syaiful sigap mendekatiku lalu mengangkatku. Dipapahnya aku duduk di brankar kosong samping mejanya. "Tenanglah, Pak Yudha ... tenanglah! Tarik nafas dalam-dalam. Istigfar, Pak," saran dokter muda itu. Aku memegang dadaku yang terasa seperti air bah yang tertumpah dari bendungan jebol. Seperti ada beban penuh yang keluar menghantam tembok penderitaan batinku. Istriku masih hidup dan ternyata aku memiliki anak! "Ya Allah. Ya Allah. Astaghfirullah. Allahuakbar!" Tangisanku menyeruak dan dokter itu bersedia bahunya basah oleh air mataku. "Tenangkan diri, Pak!" "Ya Allah ... apa ini nyata ya Allah? Dokter! Apa hasil ini benar? Bukan saya tak percaya tapi saya benar-benar tak menyangka!" "Saya bisa membantu Bapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN