Aku menengadah ke atas seperti mencari udara yang begitu sangat sulit kuhirup. Mengapa hatiku seperti akan membuncah. Aku butuh udara lebih banyak lagi. Ada apa dengan diriku? "Ini bayinya, Pak!" Aku menatap mata mungil, tubuh kecil itu. Panas rasa wajahku menahan bulir bening akan jatuh, tanpa kutahu alasannya mengapa aku begitu tersentuh. Bibir mungil itu begitu indah. Sesekali dia menguap dan aku tersenyum haru. Aku seolah melihat diriku sendiri. Sekelebat kecurigaanku muncul. Aku tak bisa begini terus, sesuatu harus segera kulakukan dengan cepat. "Sus, saya ingin menemui dokter bayi ini!" seruku mendekati perawat yang sedang memantau bayi-bayi yang berjejer dalam inkubator masing-masing. POV AUTHOR "Aleksei ...," lirih Luna. Aleksei yang duduk di sofa seketika langsung berdiri da

