"Be ... bi? No. Excuse me, apa Ayu ada di sini?!" Luna gugup. Bingung. Ia segera menutup wajahnya dengan hijab. Wanita itu menoleh ke belakang, kembali menoleh Gavin yang sedang menunggu jawaban. "Im sorry. Saya belum kenalkan diri. Saya Gavin. Kawannya Diana dan Ayu Ruminang. Apa Ayu di sini? Sebab di rumahnya tak ada dan setahu saya, ini rumah tempat Diana bekerja." Wajah Luna menunjukkan kegelisahan. Namun ia harus menguatkan dirinya. "Masuklah dulu! Silahkan," ujar Luna. Gavin terkejut setelah pemuda bule itu mendengar suara Luna. Suara yang tak asing di telinganya. Meski masih gamang dan penuh tanda tanya, laki-laki itu masuk. "Mmm ... sebentar. Tunggu di sini. Aku ingin menyerahkan bayi ini pada ibunya," ujar Luna berusaha biasa saja. Gavin menganguk pelan. Ia menatap sekelili

