BAB 62_SELANJUTNYA

932 Kata

"Apa?! Kenapa lagi?!" Suaraku membuat Luna membuka matanya. Karmila mendekatiku. "Kondisinya mengerikan. Tangan dan kakinya patah. Benar-benar patah Bang! Kondisinya sekarang kritis! Abang segeralah datang!" Aku menutup mulutku seperti tak percaya dengan yang kudengar. Bencana apa ini? Mengapa berturut-turut begini!? Apakah keluargaku sedang dikutuk?! Aku shock. Lemas rasa tubuhku. "Mari kuantar," ujar Karmila. "Tapi bagaimana dengan Luna?" tanyaku memandang istriku yang sudah menutup matanya kembali. "Biarkan dia. Dia hanya butuh rehat. Sekitar 3 jam, infus darahnya habis." Aku mengangguk. Itu artinya aku harus kembali dalam waktu 3 jam. Kudekati Luna lalu mencium keningnya. Karmila memalingkan wajah. Tampak dari wajah chubby-nya, gadis itu sedang tidak baik-baik saja. "Aku pamit d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN