BAB 44_KLASIK

922 Kata

Setelah menikmati sarapan buatan Diana, kuberniat menemui Babon lebih dulu. Aku cukup terkejut dengan hadirnya Aleksei di halaman bersama Diana. "Kau mengalahkan Matahari, muncul duluan," sindirku kesal. "Aku kebetulan lewat," timpalnya santai. 'Cihh alasan klasik' gerutu hatiku. Tiba-tiba terdengar derum mobil yang terparkir. Aku menengok ke luar, mobil Om Demian? Sepagi ini? "Om?" "Yudha. Aku ke sini mau menitip Jeny. Aku harus ke luar kota, ada sedikit pekerjaan. Aku tak mudah percaya pada orang lain dalam merawatnya," ujar Om Demian. Aku mengangguk. Akan menyenangkan bisa melihat elang berwarna cokelat tua dengan bulu berwarna keemasan di bagian belakang kepalanya. Apalagi jika terkena sinar matahari, terlihat bersinar dan elegan sekali. Mungkin itu penyebabnya, spesies mereka d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN