Rama memandang bingung pada Diana dan Gilang yang sedang saling bertatapan penuh dengan keterkejutan. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka. “Em... kalian saling kenal kan?” bisik Rama pada Diana akhirnya. “Coba jangan diem-dieman gini.” Gilang meletakkan helmnya pada spion motor yang hampir menyerempet mereka sambil tertawa pelan dan menggeleng seolah sedang meledek perempuan yang tengah menatapnya dengan bersungut-sungut itu. “Apa yang lucu?” tanya Diana sewot. “Enggak, aku cuma kaget aja kok kita bisa ketemu di sini? Padahal besok aku mau ke rumahmu,” jawabnya masih duduk di atas motor. “Cih!” gerutu Diana kesal. “Apa kabar cantik? Makin bening aja kamu. Beruntungnya aku bakal jadi suamimu,” lanjutnya sambil menatap tubuh Diana dengan saksama dari atas ke bawah sa

