bc

My cool pilot

book_age18+
4.4K
IKUTI
26.4K
BACA
opposites attract
heir/heiress
like
intro-logo
Uraian

Riyandri Putra Hadijaya, adalah seorang pilot yang terkenal sedingin kulkas, tatapannya tajam dan datar layaknya elang yang mau menerkam mangsa, terutama terhadap perempuan. karena masa lalu yang pernah melukai hatinya membuat Riyan berubah. Larisa Putri Pratama, perempuan berambut panjang sepunggung dengan senyum manis yang memperlihatkan lesung pipinya. Broken home membuat Risa mulai terjun ke pergaulan bebas. Hingga takdir mempersatukan mereka dengan sebuah pernikahan yang tak diharapkan.

chap-preview
Pratinjau gratis
bab 1
bab 1 Suasana dirumah Risa yang sebelumnya selalu damai, penuh candaan papa mama dan bang Revan, sekarang menjadi sepi. Seperti sekarang, Risa makan malam hanya seorang diri. " mbok pada kemana papa mama sama bang Revan?" Risa yang terbiasa dirumah penuh kehangatan keluarga mulai berpikir kenapa sekarang masing masing begini. " biasa lah non, nyonya dikamar tuan belum pulang den Revan juga belum pulang" mbok Inah mengabsen seluruh anggota keluarga. Tak lama Puspita-mamanya risa keluar dari kamar " hai sayang, udah pulang kamu?" " iya ma!" sahut Risa tersenyum. " gimana kuliah kamu hari ini?" disela percakapan yang baru dimulai terlihat Zain-papanya Risa baru pulang kantor, lalu ikut bergabung dengan Risa dan Puspita dimeja makan. " papa sama mama gak makan?" " papa udah makan tadi dikantor sayang" sahut Zain mengelus pucuk kepala Risa. " kalo mama sih tadi sore udah makan, jadi masih kenyang deh!" " pa ma, Risa boleh tanya sesuatu gak?" " kamu kalo udah selesai makannya kekamar sana, ada tugas gak?, kerjain dulu tugasnya kalo emang ada tugas" ucap Puspita tanpa menjawab pertanyaan Risa. " ayo sayang, dengerin apa kata mama kamu!" Zain menimpali Risa beranjak dari meja makan menuju kamarnya. Risa merasa ada sesuatu tapi entah apa, suasana keluarga yang sebelumnya hangat menjadi kaku, sangat tidak nyaman berada dirumah. Hingga akhirnya Risa sering keluar malam atau pulang malam, seperti sedang mencari tempat ramai, Risa lebih sering berada diluar rumah. flasback Risa Suasana meja makan terasa sepi, papa mama dan bang Revan hanya makan dalam diam, tak ada obrolan atau candaan saling mencela seperti biasanya. Risa menatap satu persatu, papa mama dan bang Revan. " kok diem aja" Risa mulai buka suara " gak ada yang perlu dibahas kali dek" sahut Revan " Risa ada tugas gak" tanya papa " kalo ada, bagusnya Risa kerjain sebelum tidur, biar enak" Risa hanya tersenyum memperlihatkan lesung pipi dan deretan giginya yang rapi. " Risa Risa" Revan mengacak rambut Risa yang panjang " iihh, bang Revan berantakan rambut aku!" Risa cemberut merapikan rambut dengan jari jarinya. " imut banget sih adek Abang" " hehe makasih" " ya udah deh, Risa kekamar dulu ya" pamit Risa pada keluarganya. sambil membuka bukunya, Risa berpikir ada apa dengan mereka, kenapa mereka lebih sering diam, apalagi mama. " hhhuuufff" Risa menghela napasnya kasar. Risa mulai menulis tugasnya. pikiran tak tenang membuat Risa beranjak lalu melangkah keluar kamar, Risa tak sengaja melihat pintu kamar bang Revan yang terbuka sedikit. Risa mengintip ragu. " dek!" panggil bang Revan menyadari Risa didepan pintu kamarnya " kamu mau kemana?" tanya Revan membuka pintu kamar " kedapur, bikin s**u coklat" mata bang Revan berbinar tersenyum berharap Risa akan membuatkan s**u coklat untuknya juga. " jangan harap!" Risa langsung berlari meninggalkan abangnya. Revan pun ikut menyusul Risa. mereka kedapur membuat s**u masing masing. " bang Revan, Risa boleh tanya gak?" " kenapa akhir akhir ini mama sering ngurung diri dikamar, diluar kamar juga mama sering diem aja" Revan tak menjawab hanya mengangkat kedua bahunya. ditengah menaiki tangga, Revan dan Risa mendengar suara keributan dari kamar orangtuanya. " maafin papa ma, jalan satu satu nya papa harus ceraikan mama, kalo mama gak mau papa nikah lagi, cuma itu jalan satu satunya" terdengar suara papa getir dan Isak tangis mama. Revan dan Risa merapat ke dinding, Revan memengang tangan Risa erat. " jadi papa bener bener milih perempuan itu dari pada mama dan anak anak kita?!" " papa berusaha kasih jalan keluar sama mama, tapi mama nolak" " pa, mana ada istri yang kasih izin suaminya nikah lagi?!" Risa melepaskan tangannya dari Revan dan menutup mulutnya sendiri. " dek, semua akan baik baik aja, percaya sama Abang" Revan kembali memegang erat tangan Risa semakin erat. " aku gak percaya mas lebih milih perempuan murahan itu!" plak!! " jaga ucapan kamu ma, dia bukan perempuan murahan!" " ka..kamu tega nampar aku pa?!" Risa menangis sesenggukan mendengar mamanya teriak dan menangis. prang!! seketika gelas s**u yang dipegang dari tadi lolos dari genggaman Risa. Risa nekat masuk kekamar orang tuanya. dengan derai tangis yang semakin menjadi. " papa jahat!" ucap Risa dengan tubuh yang bergetar hebat, dadanya sesak jantungnya berdegup dengan cepat. " Risa!" bang Revan ikut masuk kekamar orangtuanya. memegang tangan Risa tapi ditepis cepat oleh Risa. Revan mendekati mamanya yang terduduk dilantai sebelah ranjang. " papa jahat! papa nampar mama! papa nyakitin mama!" " Risa sayang! papa gak ada maksud, papa emosi nak" plak!! Risa membalas tamparan ke papanya mewakili mamanya. " Risa benci papa! Risa benci papaaa" teriak Risa histeris. papa mendekati mama menunduk " Puspita maaf..aku gak bermaksud kasar.." " pergi pa! pergi" bentak Puspita pada Zain Puspita berdiri memeluk Risa erat. " maafin papa, papa emosi, bukannya papa gak mencintai mama bukannya papa gak sayang sama anak anak kita, tapi pesan terakhir sahabat papa yang meminta papa menikah juga menjaga istrinya. Gak ada jalan lain selain menceraikan kamu, karena kamu tidak mau mengikuti usul papa" plak!!! bang Revan maju kedepan melindungi Risa dan mamanya dibelakang " pergi pa!!!Revan gak mau liat muka papa lagi, jangan pernah temuin kita lagi pa, pergi!!" " baiklah, papa pamit, mudah mudahan kalian selalu bahagia" Zain pergi dengan langkah lebar. ditengah tangga Zain masih menoleh ke arah istri dan anak anaknya. tapi Puspita Revan dan Risa membuang muka tak ingin bersitatap dengan Zain. kini, hanya tinggal Puspita dan Risa yang masih menangis, Revan memeluk kedua perempuan kesayangannya dengan erat penuh perlindungan. " mama yang sabar, ada Abang dan adek yang akan jagain mama" Risa menjerit dan terisak, tak percaya papanya yang menjadi cinta pertamanya meninggalkan dirinya dan keluarganya. sosok yang selama ini Risa kagumi justru memberi luka yang teramat dalam untuk Risa. " Revan Risa, maafin mama nak, mama bukan ibu yang baik" " gak ma, mama ibu terbaik buat Revan dan Risa" ucap Revan sambil mengeratkan pelukannya pada mama dan Risa. kenapa Allah gak adil??!! teriak Risa dalam hati flasback off Risa mengusap air matanya, mengingat kejadian dua tahun lalu, yang terjadi dirumahnya. sejak saat itu Risa menjadi sering keluar rumah apalagi diwaktu malam. Risa juga sering keluar masuk club' malam demi menghindari mama dan abangnya. " diem aja Lo Ris, kenapa?" seseorang menepuk bahu Risa. Anita Agustina, teman sekaligus sahabat Risa dari kecil, orang yang tak pernah meninggalkan Risa dalam keadaan apapun, seperti sekarang ini. " gak apa apa ta, gue gak pa pa kok" sahut Risa kaget. Larisa dan Anita kuliah di satu kampus dan fakultas yang sama, kedokteran di universitas swasta tri dharma Widya. kedua nya saat ini sudah semester terakhir dan sedang sibuk dengan skripsi. Keduanya mempunyai prinsip yang sama, sahabat setia hijrah bersama. tapi, saat ini Risa sedang mengabaikan prinsip mereka, Risa memilih jalannya sendiri. " ke kelas yuk Ris!" " lagi males deh kek nya gue" " males tapi mahasiswi terbaik" kekeh Nita " biasa aja kali ta!" " biasa nya Lo tuh sampe terkenal sekampus" Risa dan Nita tertawa bersama. " udah yuk ah, nanti telat" ajak Nita " bolos aja sekali kali gimana?" Nita yang mulai gemas menarik tangan Larisa memaksanya masuk kelas. " ayoook ah!" Jam bimbingan skripsi Larisa dan Anita sudah selesai, mereka berjalan beriringan menuju halte depan kampus menunggu busway disana. " Ris, Lo mau menenin gue gak ke toko buku?!" " ya udah yuk, gue juga lagi males dirumah" sahut Risa dengan langkah gontai hendak menaiki busway yang sudah berhenti tepat didepan mereka. setelah sampai ditoko buku Anita menarik tangan Risa masuk kedalam. Tiba tiba Larisa teringat bayangan masa lalu nya saat bersama papanya. flasback waktu Larisa masih kelas 3 SD papanya mengajak Risa pergi ke toko buku, papanya ingin membeli beberapa buku. " pa! papa, Risa mau beli buku cerita boleh gak?" " boleh dong sayang, apapun buat Larisa Putri kesayangan papa" sahut Zain sambil mencium pucuk kepala Larisa. " yyyeeeyyy makasih pa" Larisa memeluk papanya. flasback off " Risa! heran Lo dimana mana bengong Mulu, mikirin apaan sih?!, kaya yang udah punya tanggung jawab aja Lo" ucap Anita menyadarkan Risa. " gak kok, mana ada gue bengong, ngelamun doang dikit" sahut Risa. " hhhmmm, ya udah gue kesana bentar ya, mau liat buku buku baru" ucap Nita meninggalkan Risa yang hanya mengangguk . entah apa yang sedang dipikirkan Risa, kakinya melangkah ke rak buku tentang hukum perceraian menurut Islam. hatinya teriris perih, mengingat dirinya yang sekarang sering keluar masuk club', papa nya lah, yang membuat dirinya seperti sekarang, air matanya menetes, Risa berjalan menunduk sambil mengusap air matanya, tiba tiba.. brukkk!!! seseorang menabrak Risa hingga jatuh tersungkur dilantai, Risa meringis kesakitan, mengusap p****t nya sambil mendongak melihat laki laki yang menabraknya. " kalo jalan tuh liat liat! pake mata!" omel Risa kesal. Bukannya minta maaf dan membantu Risa berdiri laki laki itu malah melengos melewati Risa begitu saja. " woi gak sopan banget sih Lo!, bukannya bantuin malah pergi dasar cowo kurang ajar, ganteng doang tapi gak punya hati" Risa memakai Anita segera datang menghampiri Larisa dan membantunya berdiri. " Lo ngapain duduk dilantai sih Ris, noh ada bangku panjang buat duduk, tu bangku bukan pajangan" " enak aja Lo, ngapain juga gue duduk dilantai kurang kerjaan, noh gara gara cowo kulkas, nabrak gue sampe jatoh bukannya nolongin malah lewat seenaknya jidatnya aja, kurang ajar banget sih tu cowo" omel Risa. " emang ada cowo kulkas Ris, dingin dong ya, kaya gimana sih bentuk cowo kulkas nya" tanya Nita polos. " Nita ih, nyebelin banget sih, maksudnya tuh cowo dingin kaya kulkas mukanya datar kaya tv LED" dumel Risa. Nita tertawa mendengar penuturan penuh kesal dari Risa. " awas ketemu lagi langsung nikah Ama tuh cowo kulkas, ati ati Ris" Nita terkekeh. " apaan sih Lo ta, jangan sampe lah amit amit, bisa stres gue ngadepin nya, kenal juga gak lagian!" " ya udah pulang yuk, gue udah selesai bayar ni, takut mama nunggu, mau ujan juga kayanya" sahut Nita sambil menatap langit. " ya udah yok" sahut Risa sambil mengusap usap p****t nya yang masih terasa linu. " mama! mamaa, Risa pulang!" teriak Risa setelah buka pintu rumah. " astaughfirullah Risaaa!, udah jam berapa ini anak perempuan kok jam segini baru pulang!" " abis dari toko buku ma sama Nita, abis tu main dirumahnya sebentar" sahut Risa datar. " Risa, dengerin mama, mau sampe kapan kamu kaya gini, pulang malem tiap hari, mana anak mama yang dulu?!" " mama berisik deh!" " astaughfirullah Risa!" Risa tak menyahut lagi, meninggalkan mamanya, beranjak menaiki tangga menuju kamarnya. mama terus mengelus dadanya beristighfar berdoa semoga Risa kembali seperti dulu.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

TERNODA

read
197.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.0K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
28.9K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
23.3K
bc

My Secret Little Wife

read
131.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook