bc

Maafkan, Aku!

book_age18+
0
IKUTI
1K
BACA
billionaire
revenge
dark
family
HE
arrogant
kickass heroine
heir/heiress
tragedy
bxg
bold
city
cheating
childhood crush
affair
like
intro-logo
Uraian

Bagaimana jika cinta yang sudah lama di jaga, Bahkan sudah jatuh bangun berdua dalam hubungan. Kini kembali penghianatan yang di dapatkan? Kali ini tanpa sebab, marah dan meninggalkan istrinya dengan wanita lain? Namun tidak semudah itu, sang istri tidak mau kalah. Dia tidak mau terjebak dalam penghianatan lebih dalam lagi. Apa hubungan mereka akan bertahan? Atau, memilih saling menyakiti lagi dan lagi?

chap-preview
Pratinjau gratis
Selingkuh?
Setelah kejadian perselingkuhan dirinya yang masih belum terungkap, Alice mulai menjalani aktifitasnya seperti biasa. Deon juga bertingkah seperti biasanya, dia sangat baik. Dan, sekarang dirinya tidak pernah bekerja. Hanya diam di rumah bersama dengan anak-anak. Deon tidak memperbolehkan dirinya bekerja. Tapi, aku merasa ada yang janggal. Saat Deon sering sekali pulang malam. Bahkan jarang sekali pulang. Terkadang 3 hari sekali pulang. Namun Alice masih belum sepenuhnya yakin jika Deon bermain di belakangnya. Pikirannya hanya terfokus pasti Deon kerja. Setiap Deon kerja malam, Alice selalu melakukan aktifitasnya, seperti yang di minta Deon. Dan, kali ini dia lebih hati-hati semua pintu sudah terkunci. Karena kebiasaan sudah berjalan 6 bulan. Namun saat sekaki saja Deon tidak meminta itu, Alice mulai curiga. Ada apa? Apa dia bosan? Alice berusaha untuk menebus kesalahan yang di perbuat dulu. Rasa bersalah masih menghantui dirinya. Untuk menembus semua kesalahan, Alice melakukan apa saja yang di minta oleh Deon. Tidak mau ada salah satu saja. Hari ini, jarum jam sudah menunjukan pukul 10 malam, sudah hampir beberapa jam menunggu vc dari Deon. Namun belum juga ada tanda-tanda Deon menghubunginya. Merasa sangat gelisah, beberapa kali Alice mondar-mandir di dalam kamar mandi. Sekarang, dia sudah menggunakan kain biasa, hanya handuk yang menempel di tubuhnya. "Dia lupa, kenapa dia telat menghubungiku? Sekarang, banyak sekali perubahan pada dirinya. Terkadang tengah malam dia baru hubungi aku, bahkan dengan berbagai alasan. Entah apa yang di sembunyikan dariku." Alice menggenggam ponselnya sangat erat. Dia menghentikan langkahnya, menatap ke arah cermin tepat di sampingnya. Dan, ya. Dia melihat sendiri wajah cantik itu terlihat menyedihkan sekarang. Dia ingin menjaga hubungan baik, setelah anak-anak tidur. Dia kembali melakukan tugasnya. Namun seperti biasa, Deon jaran sekali di rumah. Dia jarang berbicara dengan anak-anak. Seolah benar-benar sibuk tidak ada waktu untuk keluarga. "Jika memang dia tidak menghubungiku, aku segera ganti baju. Lagian, kenapa juga aku menunggu yang tak pasti!" kesal Alice. Dia segea keluar dari kamar mandi. Dan, mulai memakai baju yang sudah dia persiapkan di atas ranjangnya. Setelah selesai, Alice berbaring di atas tempat tidurnya. Dia mulai memejamkan kedua matanya. Meski bibir terus menggerutu kesal. "Sekarang, aku mau tidur. Besok, aku akan datang temui Deon!" kata Alice tegas. ** Keesokan harinya, Alice sudah berada di kantor Deon. Dia tidak tahu kapan Deon pulang dan kapan dia berangkat kerja. "Maaf, nyonya. Tuan tidak ada di ruangannya." suara asisten itu seketika menghentikan langkah Alice. Dia menoleh seketika melihat asisten Deon sudah berdiri di belakangnya. Kedua tangan mencengkeram di depan, dan kepala tertunduk. Seolah ada sesuatu yang sengaja di sembunyikan olehnya. Alice tersenyum licik. "Kamu bicara apa!" tanya Alice kesal. "Bukanya tadi dia berangkat kerja, jangan bohong padaku!" kata Alice sedikit kesal. "Meskipun aku tidak tahu kapan dia berangkat kerja, tapi aku yakin dia ada di kantor. Dan, kamu jangan halangin aku untuk masuk. Aku istrinya! Ingat, jangan pernah sekali saja halangin aku. Atau, kamu aku pecat!" tegas Alice. "Tapi, nyonya...." Asisten Deon mencoba menjelaskan. Dan, Alice tidak pedulikan hal itu. Dengan wajah penuh kekesalan dan rasa curiga yang sangat berlebih. Alice berjalan dengan langkah cepat menuju ke ruangan Deon. Hingga sampai di ruangan Deon, suara wanita di dalam ruangan Deon seketika membuat Alice menghentikan langkahnya tepat di depan pintu. Sembari memasang telinga kiri mendengarkan apa yang terjadi di dalam. "Sayang, kamu sampai kapan sembunyikan ini dari istrimu?" tanya wanita itu dengan suara manjanya. "Sabar!" jawab datar Deon. "Lagian, kita sudah hampir satu tahu berhubungan. Tapi tidak ada kejelasan status. Aku mau status juga!" kata wanita itu dengan nada sedikit manja namun tegas. Deg! Suara wanita itu membuat Alice terdiam mematung skeetika. Wajah tampak datar, seolah air mata tak bisa keluar dari kelopak matanya. Antara bingung dengan apa yang di dengar, rasa marah dan kecewa campur aduk jadi satu. Alice mengepalkan tangannya, dia berusaha menahan emosinya. Meskipun sekujur tubuhnya smekeian gemetar mendengar percakapan mereka. "Apa ini? Pertunjukan apa ini? Apa ini yang aku pikirkan dia sangat baik? Apa ini yang aku pikirkan dia mencintaiku, apa semuanya terjadi begitu saja. Bahkan dia selingkuh sudah dua kali. Tapi kenapa masih saja, mengulanginya lagi dan lagi!" gerutu Alice dalam hatinya. Alice memberanikan dirinya mengintip dari lubang kunci. Dia melihat, Wanita cantik berbadan seksi duduk di atas meja tepat di depan Deon sembari memegang dasi Deon Dangan tangan sedikit menariknya. "Baiklah, sudah lama pacaran. Tapi, kenapa kamu tidak menyentuhku sama sekali?" tanya wanita itu. "Salsa, apa kamu tidak sadar aku punya istri. Aku takut menyentuhmu bisa lebih dari ini." kata Deon. Salsa, wanita cantik yang duduk di depan Deon adalah asisten baru Deon. Pertama kali masuk ke kantor. Dia memang sengaja menggoda Deon dengan pakaian seksinya. Beberapa kali Salsa mendekati Deon, bahkan hanya hal kecil dia tidak takut minta bantuan pada Deon. Hingga beberapa kali Deon tidur di rumah Salsa. Meskipun tanpa melakukan apapun. Salsa menghela napasnya. Dia menarik dasi Deon hingga kedua mata mereka saling bertemu lebih dekat. "Kenapa kamu memikirkan istrimu, dia tidak ada disini. Sekali saja, jika kamu mau melanjutkan hubungan ini. Beri aku kecupan bibir!" kata Salsa, dengan tatapan dan senyum menggodanya. Deon tersenyum tipis, dia memegang dagu manis Salsa. Tanpa sepatah kata keluar dari bibir Deon. Bibir mereka sudah saling menyatu satu sama lain. Alice yang melihat kejadian itu sontak air matanya tak bisa tertahan lagi. Tak terasa kedua pipinya sudah basah. Tangan yang mengepal semakin erat. Desiran napas yang semakin berat, Seolah kobaran api sudah membakar seluruh tubuh Alice. Dia tidak menyangka Deon melakukan ini padanya. Salsa beranjak berdiri tanpa melepaskan kecupannya. Dia melingkarkan kedua tangan di leher, lalu segera duduk di pangkuan Deon. "Makasih!" kata Salsa. Dia segera beranjak berdiri setelah menyudahi kecupannya. Deon hanya tersenyum tipis, dia memeluk Salsa dari belakang. Sengaja membuka kancing kemeja Salsa satu persatu, Deon menarik tubuh Salsa hingga duduk kembali di pangkuannya. Kaki ini, Salsa membelakangi Deon. Dia menyentuh liat dua buah semangka besar yang sedari tadi menggodanya. Seolah ingin keluar dari tempatnya. Salsa memegang kepala Deon sembari mendesah pelan. Membuat Deon semakin tertantang mendengarnya. "Salsa, jadi ini yang buat kamu jarang sekali pulang?" geram Alice dalam hatinya. Namun Alice teringat dirinya saat bersama Rain 1 tahun lalu. Itu juga hal sama seperti apa yang di lakukan Deon. Kali ini, Alice berusaha untuk tetap tenang. Alice menarik napasnya dalam-dalam, berusaha untuk tenang dan tidak marah. Alice menutup matanya, dia mengatur napas yang sedari tadi sudah berantakan. Merasa sudah mulai tenang, Alice perlahan membuka kedua kelopak matanya. Alice mulai mengetuk pintu ruangan Deon. Sontak membuat Deon yang semula sibuk langsung mendorong tubuh Salsa segera berdiri. Dan, Salsa segera kembali membenarkan kancing kemejanya. "Masuklah!" pinta Deon. Dengan langkah penuh keraguan Alice perlahan membuka pintu. Dia melangkah satu langkah demi langkah. Tatapan Alice terus menunduk seolah tidak tahu apapun. Dia juga tidak bisa egois saat dirinya melakukan kesalahan yang sama. Namun Deon yang semula duduk santai, seketika dia membuka matanya lebar. Seolah bola mata hitam itu hampir saja keluar dari kerangkanya. Melihat sosok Alice yang entah sejak kapan dia datang.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.9K
bc

MY LITTLE BRIDE (Rahasia Istri Pengganti)

read
19.3K
bc

Beautiful Pain

read
13.6K
bc

Oh, My Boss

read
386.9K
bc

Revenge

read
35.4K
bc

Penghangat Ranjang Tuan CEO

read
33.7K
bc

Hati Yang Tersakiti

read
6.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook