Aku sudah tidak sabar menjelaskan materiku dirapat nanti, aku yakin dengan rencana ini, pasti investor akan bekerja sama denganku. Anita memang pengusaha perempuan yang sukses. Aku tidak sabar melihat reaksi Duta. Setelah ini aku akan hidup di sekitaran lingkungannya, bagaimana exspresinya nanti, pasti menggemaskan. Mari bersaing Duta. Melihat kembali wajah yang menjijikan. Ih membuatku bergidik jijik. Tidak terasa sudah dua jam aku berbaring di ranjang. Bermain ponsel berselancar di dunia Maya. Aku merindukan Brata. Sangat merindukannya. Kurasa aku mencintainya. Namun, siapa aku? Hanya seorang janda, sedangkan dia tampan sukses dan single. Dia pantas mendapatkan gadis perawan. Bukan janda seperti aku. Sepertinya takdir memang tidak menentukan aku untuk menikah lagi. Sudah pukul sepuluh

