bc

Bahagia Usai Diselingkuhi

book_age18+
902
IKUTI
5.3K
BACA
HE
friends to lovers
heir/heiress
lighthearted
like
intro-logo
Uraian

Hanum pikir rumah tangganya baik-baik saja. Bahkan, dia selalu membanggakan suaminya sebagai lelaki setia meski mereka belum dikaruniai anak. Dia tidak mengira lelaki itu menyimpan rahasia besar yang menghancurkan rumah tangga mereka. Hanum dilema, bertahan atau meninggalkan karena apa pun keputusannya tetap dia yang terluka.

chap-preview
Pratinjau gratis
Hancur Berkeping
Petir menggelegar, suaranya seperti raungan raksasa yang tengah marah, sementara mentari bersembunyi di balik mega yang sekelam malam. Ditingkahi kilat yang seolah-olah ingin membakar apa saja yang bisa disentuhnya. Langit pun ikut serta menurunkan titik-titik air menghujam jatuh ke bumi, dia berduka. Ketika orang-orang berlari menghindari derasnya hujan, Hanum seakan menikmati jarum-jarum basah itu menusuk tubuh ringkihnya. Dia sakit, bukan raga melainkan hatinya. Dia menekan d**a yang terasa nyeri. Saat ini Hanum memilih matanya buta hingga tidak perlu melihat adegan yang mengiris hati. Harusnya dia mengabaikan firasat buruk yang mendera sejak pagi, hingga tak perlu melihat pengkhianatan di depan mata. Harusnya dia duduk diam di rumah menunggu Adrian-suaminya- pulang. Hingga tak perlu melihat laki-laki itu memeluk seorang batita dan tertawa bahagia bersama Amelia yang sialnya adalah sahabatnya sendiri. Hanum yang malang. Inilah jawaban atas lirih doa-doanya. Tuhan menuntun kaki Hanum ke rumah yang tak pernah didatangi sejak mereka menikah. Bukan tak mau, tetapi orang tua Adrian tidak pernah sudi menerimanya sebagai menantu. Hanum gadis yatim-piatu yang tak jelas asal-usulnya dianggap tak sepadan dengan Adrian yang keturunan ningrat. Kaki ramping Hanum berjalan tertatih membelah jalanan yang mulai tergenang. Tak dipedulikan banyak pasang mata yang menatap heran, seakan bertanya mengapa dia menerobos hujan sederas itu. Mereka tidak pernah tahu luka di hatinya. Tak ada yang tahu air matanya mengalir deras tersamar hujan. Andai kematian itu indah, mungkin dia rela menggadaikan nyawanya agar tidak merasakan perihnya sayatan luka. Tarikan di lengannya memaksa Hanum berbalik. Matanya menangkap sosok Adrian yang berdiri menyorot sendu. Sekejap mereka saling pandang di bawah hujan dengan kilat kesedihan di mata keduanya. Namun, kilasan pengkhianatan Adrian lebih dulu menyentak kesadaran Hanum. Dia menepis tangan laki-laki itu, tetapi Adrian terlalu keras kepala. Dia kembali mengejar wanita yang telah dihancurkan hatinya. "Hanum, dengarkan penjelasanku dulu," pinta Adrian di antara derasnya hujan. Hanum menulikan diri, terseok-seok melangkah dengan sisa kekuatannya. Adrian menghadang, mencengkeram bahu wanita yang lima tahun ini mendampinginya. "Hanum, aku mengaku salah, tapi kumohon dengarkan penjelasanku," lagi, laki-laki itu memohon dengan wajah memelas. Hanum tersenyum getir. "Tidak perlu menjelaskan apa pun. Apa yang kulihat adalah kenyataan. Mas menyangkal itu sekarang?" tanyanya, tak dipedulikan tubuhnya yang kuyup. Hati wanita itu membara, bahkan hujan tak mampu mendinginkannya. Adrian mengusap air di wajahnya, dia terlihat frustasi. "Tidak. Aku memang menikahi Amelia dan itu memang putriku, tapi aku juga sangat mencintaimu. Kumohon keikhlasanmu menerima ini. Aku berjanji akan adil," ucapnya menghiba. Hanum menggeleng, dia surut satu langkah. "Tidak! Kau tahu bagaimana aku, Mas. Cintaku terlalu dalam. Berbagi jarak saja aku tak mampu apalagi berbagi hati. Jangan kejam ...," rintihnya pilu. Adrian maju menangkup wajah wanita bermata bening itu. "Jangan tinggalkan aku. Jangan pernah meminta berpisah dariku. Aku berjanji akan adil padamu dan Amelia," pinta Adrian cepat, lalu memeluk tubuh mungil Hanum dalam dekapannya. Wanita itu terlalu lelah menolak. Terlalu banyak luka yang menyapa. Adrian, laki-laki tu menggadaikan kepercayaannya, menakar cintanya dengan harta. Hanum benci dirinya yang lemah. Di satu sisi dia pantang dikhianati, tetapi sisi hatinya yang lain begitu memuja laki-laki itu. Pada akhirnya dia memilih melihat kesanggupan Adrian memegang janji. Hanum pasrah pada kenyataan yang tak bisa diubah. Mungkin inilah takdir Tuhan untuknya. Skenario hidupnya telah ditulis, dia tinggal menjalani hingga akhir. * "Aku tak mau kau sakit." Adrian mengeringkan rambut Hanum yang basah dengan handuk. Andai tadi tidak melihat pengkhianatan si lelaki mungkin Hanum merasa menjadi wanita paling bahagia di dunia. Nyatanya, kebaikan Adrian hanya untuk menutupi rasa bersalahnya. "Ini, gantilah pakaianmu. Aku akan buatkan makan malam." Hanum membiarkan Adrian menyampirkan handuk di pundaknya. Benak wanita itu masih kusut, dia tak bisa berpikir bagaimana melanjutkan rumah tangganya. Walaupun Adrian sudah berjanji akan adil, tetap tak bisa mengoboti sekerat daging yang terlanjur rusak di dadanya. "Aku ingin kita berpisah ...." Lirih sekali suara Hanum. Sorot matanya kosong ke depan. Gerakan tangan Adrian terhenti, dia menjauhkan wajahnya sedikit untuk melihat raut Hanum. "Num, jangan pernah meminta perceraian. Aku mencintaimu, tidak ada yang berubah." Hanum menggeleng. "Aku tak bisa." Dia menekan dadanya. "Rasanya sakit sekali di dalam sini. Aku tak bisa." Air mata wanita kembali menetes, jantungnya terasa amat nyeri, seolah-olah ada rantai besi yang sedang membelit di sana. Adrian menghela napas dalam. Dia menunduk sebentar sebelum menatap Hanum lamat-lamat. "Aku tahu salah, tapi percayalah. Aku tak bisa hidup tanpamu. Cintaku padamu dan untuk Amelia berbeda." Hanum membiarkan tangan Adrian mengusap pipinya dengan lembut. Hanum benci hatinya yang lemah. Sedalam apa pun lelaki itu tetap saja tak bisa membenci. Bahkan, Hanum tak bisa menolak cumbuan si lelaki yang mengajaknya larut dalam pusaran gairah. Malam itu Hanum kembali jatuh ke dalam pesona suaminya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
56.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook