Aku berlari dengan cepat, menyusul Tyson yang berjalan cukup jauh dari ku. "Tyson, tunggu aku!" kata ku dengan nafas terengah-engah. Wajah ku memerah karena kehabisan nafas, Tyson menoleh kearah ku lalu berhenti berjalan untuk menunggu ku. Tyson tersenyum lebar, "Kamu terlalu lamban." katanya, begitu sampai di sampingnya, aku membungkuk sambil mengatur nafas ku. Lamban katanya? "Kamu yang terlalu cepat. Aku kan tadi sedang membereskan buku-buku ku dulu." kata ku mengelak tuduhannya. Mata ku menyusuri tempat parkir yang rupanya sudah begitu sepi, hanya tinggal beberapa 3 buah mobil mewah yang terparkir disana. "Benar-kan? Lamban." Tyson kembali meledek ku. Aku tersenyum lebar menanggapinya. Aku membuka pintu mobil di kursi penumpang, setelah kak Tyson masuk lebih dulu. "Kamu sudah siap

