Ame sudah melakukan semua yang diminta oleh pria serigala, dari makan, minum obat, lalu kini ia sudah mandi dan mengenakan pakaian dengan sangat rapi. Dirinya kembali mengurung diri di dalam kamar, duduk di depan jendela sambil menatap pemandangan sungai yang cukup indah dari tempatnya berada.
Pikirannya tidak sekacau tadi, tubuhnya memang menjadi jauh lebih segar dan terasa sudah sangat sehat. Ia menghela napasnya cukup panjang, matanya masih menatap ke arah sungai sambil terus merenung.
“Aku bosan berada di sini. Dunia kuno yang bahkan tidak memiliki hiburan sama sekali. Jika saja aku bisa, aku ingin kembali pada waktu sebelum ada di tempat ini.”
Ame memejamkan matanya, mencoba mengenang dunia yang menyenangkan sebelum kematiannya. Ia merindukan kamarnya, komputernya, dan semua t
