BAB 23_MERASA MENANG

1265 Kata

"Tolong ya, Nak. Walau saya belum mengenalmu, saya mohon, selamatkan anak saya, " ucap Surya dengan suara yang berat menahan tangisnya. "Aku juga ada di belakangnya. Kamu tenang aja. Ngomong-ngomong Kinanti kemana? " "Saat ini pastilah dia sedang di kamarnya Almaira. Dia bisa berada di sana 24 jam. Temuilah dia, mungkin kehadiranmu bisa mengurangi kesedihannya, " ujar Surya. Anita mengangguk setuju. Anggara mengkuti langkah Nyonya Anita dengan perasaan campur aduk. Pikirnya, begitu lucu Tuhan memberikannya takdir hari ini. Bagaimana bisa pundaknya sekarang menjadi tempat berharap musuhnya? Dan bagaimana bisa ia menghempaskan perintah tuannya? "Kinanti?" sapa Nyonya Anita membuyarkan lamunan seorang wanita yang membiarkan rambut sebahunya terurai. Pandangannya kosong, bibirnya kering

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN