"Kalau lagi nyupir, gak boleh ngelamun gitu, Ngga, " tegur Nyonya Anita. Anggara tersenyum kecil. "Kamu lagi jatuh cinta ya? " Seketika senyum Anggara berubah menjadi ekspresi datar. Cinta? Hanya lelucon. Nyonya Anita menatap Anggara tajam. "Siapa gadis itu, Nak? Kenalkan sama ibu. " "Nyonya terlalu curiga. Saya tidak seperti itu. " "Loh, untuk laki-laki dewasa sepertimu, sangat wajar untuk bercinta. Jatuh cinta bukan sebuah dosa. Kamu pantas untuk bahagia, Nak. " "Saya sudah bahagia, Nya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan, " jawab Anggara datar. Nyonya Anita kembali tersenyum. Dalam hatinya, 'Mungkinkah gadis yang sedang menggelitik hati Anggara itu Adrena? Jika pun iya, aku sama sekali tak keberatan. ' Anggara menelan salivanya. 'Aku tak mungkin sedang jatuh cinta pada gadi

