Vale benar-benar terlihat berseri hari ini. Di kampusnya, ia selalu menampilkan senyuman lebar yang membuat orang turut tersenyum geli melihatnya ketimbang melempar senyuman manis yang akan membuat orang terpesona dengan sosoknya. Yah, walaupun kini tak sedikit orang yang menjaga jarak dengannya. Hatinya mencelus. Untunglah bukan ketiga temannya itu. “Kau seharusnya bersyukur. Tuhan memberikan jalan ini, agar kau dapat memilih mana teman yang benar-benar baik dan mana teman yang berpura-pura baik.” “Sekarang kau dapat membedakan antara BEST Friend dengan BEAST Friend!” “Sepenting apa mereka yang tidak pernah menganggapmu penting?” Vale tersenyum mengingat percakapan mereka. Ketiganya selalu berpihak dan mendukungnya. Bahkan di saat ia sudah tidak berpenampilan mewah serta mempesona y

