Dea terbangun dari tidurnya, ia pun melirik jam yang masih menunjukkan pukul tiga subuh. Ia merasakan perutnya keroncongan dan menginginkan makanan untuk mengisi lambungnya dan memberi makan bayinya. Tetapi, saat ini wanita itu menginginkan bubur ayam sebagai hidangannya. Tangan Dea segera menggerayangi nakas dan mencari di mana gerangan ponselnya berada. Hingga, ia menemukan benda pipih tersebut dan menyalakannya. Kemudian tangannya menggulir layar dan mencari di mana gerangan nama Bagas berada. Saat menemukannya, tanpa berpikir panjang Dea menekan tombol telepon berwarna hijau di sana. Terdengar nama sambung yang terus berdering, membuat Dea kesal menunggu lama. “Maaf, nomor yang Anda tuju tidak menjawab panggilan Anda. Silakan tinggalkan pesan suara.” Hanya bunyi operator wani

