Jenazah Itu

1063 Kata

Bagas terus berlari memasuki area rumah sakit, berjalan menuju ruang jenazah seperti yang dikatakan oleh resepsionis tadi. Jantungnya berdegup kencang, tak sabar sekaligus takut akan kenyataan yang ada nantinya. Di depan pintu ruangan jenazah tampak sudah banyak orang yang berkumpul. Sepertinya bukan hanya jenazah Calya saja yang baru ditemukan, tetapi beberapa jenazah penumpang pesawat lainnya jua dibawa bersamaan. “Keluarga Ibu Calya, ada?” Mendengar seruan salah satu perawat, Bagas pun membelah kerumunan itu. Memaksakan dirinya untuk maju ke depan seraya mengangkat tangannya. “Saya suami dari Calya!” Perawat wanita pun menganggukkan kepalanya kecil, ia lalu membuka pintu ruangan jenazah untuk mempersilahkan Bagas masuk. “Silakan langsung masuk, Pak. Di dalam ada rekan saya yang aka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN