bc

masih(kah) ada harapan

book_age18+
2
IKUTI
1K
BACA
family
HE
pregnant
badboy
drama
like
intro-logo
Uraian

gadis yang beranjak dewasa sebut saja namanya Rini Anggraeni, berusia 22th. duduk di bangku perkuliahan di salah satu universitas negeri ternama di Semarang jurusan Sastra Jepang, anak bungsu dari 5 bersaudara. tumbuh di dalam keluarga yang sederhana tapi berkecukupan, segala apa yang di minta pasti di penuhi dan di turuti. sehingga membuat dia tumbuh menjadi anak yang manja. Ke 4 kakaknya memperlakukan dia over protektive, melarang segala hal yang menurut mereka tidak penting, urusan kampus sekalipun. kekangan dari keluarga membawa dia menjadi anak yang berani melakukan hal yang dilarang di belakang mereka. hingga suatu saat dia memutuskan untuk pergi dari Semarang menuju ibu kota. dan kisahnya di mulai ketika dia bertemu seorang lelaki yang membuatnya hamil.

akankah dia bertahan dan bisakah dia berdiri di kakinya sendiri, mengingat dia anak yang manja.

ikuti kisahnya dan larut dalam setiap alur ceritanya 😉

chap-preview
Pratinjau gratis
ini, itu TIDAK BOLEH
"riinnnn...riniiiiiiii" sayub-sayub aku mendengar suara ibuku memanggil namaku. 'oh Tuhan.. Bu, ini masih pagi' dalam hatiku, ku tarik kembali selimutku. "Gustiiiii... cah wedok yahmene durung Tangi" (ya Tuhan.. anak perempuang jam segini belum bangun) sambil menarik selimut dan melemparkan di lantai. aku membuka mata dengan malas. "opo to buk..(apa sih buk)sambil membetulkan posisi dudukku di atas kasur. ya bisa di bayangkan bagaimana bentuknya, rambut panjang acak-acakan chiri khas bangun tidur ? "kowe kui arep mangkat kuliah opo ora?"(kamu itu mau berangkat kuliah apa tidak?di bangunin dari tadi ga bangun-bangun. ini sudah jam berapa Rini...?" "iya berangkat.." sambil beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi. setelah selesai mandi, aku mengenakan baju kesukaanku. celana jeans belel dan kaus berkerah tidak lupa sepatu Vans faforitku. aku bukan anak yang bisa sesukanya pergi dan pulang, bapakku pasti akan mengantarku sampai jalan besar untuk aku mencari kendaraan umum menuju kampus tercinta. naik kendaraan sendiri?? BIG NO karena tidak ada di Kamus keluargaku memberikanku kendaraan pribadi. ya.. berbagai alasan, karena aku perempuan, takut kenapa-kenapa di jalan, belum punya SIM dan masih banyak lagi. jam menunjukkan pukul 10.20wib ketika aku sampai kampus. tepat masuk kelas. ku hempaskan pantatku di bangku bersebelahan dengan sahabatku. "heh Ndut.." sahabatku swasty memanggilku dengan sedikit memasang wajah masam. "knp??" "kamu itu selalu berangkat telat, ga bisa apa berangkat lebih awal lagi?" "ini bukan telat, tapi tepat waktu hehehehe.." "helehhh.." sambil menoyor kepalaku ***************** "fiuhhh.. panasnyaa hari ini" gumamku sendiri sambil membuka kulkas. ku teguk air es yang kutuang dalam gelas hingga tandas. "Bu.. ibuuu" "hmm.."ibuku menjawab dengan singkat, ku tengok beliau sedang menjahit di dekat pintu dapur. Entah apa yang beliau jahit. "maem Karo opo buk?.." (makan sama apa Bu?) "sama orak arik Ikan asin peda, kesukaanmu" kuambil piring kusendok nasi dan lauk tadi, seperti biasa masakan ibukku selalu nikmat. pedas, asin dan gurih bercampur jadi satu. "Bu, nanti malam di kampus ada kegiatan. aku boleh ikut tidak?" "kegiatan apa?" "inaguration mahasiswa baru" "go ngopo Melu?! Ra sah!!"(buat apa ikut? gak usah!!) kakakku yang amat sangat galak dan kaku yang menjawab, namanya Rahayu. sumpah dia galaknya ga ketulungan. "ya ikutlah mbak, wong namanya juga kegiatan di kampus pasti kan ya ga aneh-aneh. itu kan perkenalan dari setiap fakultas" "kegiatannya ga aneh-aneh tapi siswanya yang aneh-aneh" ku letakkan piring ku begitu saja, dan ku tinggalkan masuk ke kamar. kudengar dari dalam kamar kakakku sedang berdebat kecil dengan ibukku. ya.. begitulah selalu tidak boleh. drrtt.. drrtt.. "Ndut.. mengko Sido teko Ra?" (ndut.. nanti jadi Dateng ga?)kulihat sms dari sahabatku swasty. "ga tau.. ga boleh sama mbak Rahayu" jawabku dengan malas. dan seperti itu setiap kali aku memiliki rencana dengan sahabat-sahabatku. selalu TIDAK BOLEH. Tak ku dengar lagi suara getaran dari Hp ku, perlahan tapi pasti mata ini tertutup dan aku terlelap. Aku terbangun, ku lihat jam dinding menunjukan pukul 22.45wib. "lama juga aku tertidur" gumamku sendiri aku melangkah keluar kamar karena merasa lapar. kulihat ibuku masih terjaga dengan bapakku yang sedang menikmati acara televisi favorit mereka berdua KETOPRAK HUMOR SAMIAJI. "ga jadi ke kampus Rin? ibuku bertanya dengan melihatku sekilas. "ga.." jawabku singkat "acara opo kok bengi-bengi?"acara apa kok malam-malam)"? kali ini Bapakku yang bertanya. "acara perkenalan mahasiswa baru pak" "bikin acara kok malam hari, malam hari itu waktunya orang istirahat. waktunya tidur. apa lagi kamu anak perempuan, bukan waktunya keluar malam" kuhabiskan dengan cepat nasi yang ada di piringku, dan segera masuk ke kamar. Bapakku orang yang keras dan kaku, beliau memiliki bengkel mobil yang lumayan besar di daerah tempat tinggalku. Ungaran. ya.. tempat yang asri dan sejuk,jauh dari hiruk pikuk pusat kota. Bapakku orang yang kolot, mungkin bawaan dari jaman penjajahan. kalau menurut cerita dari ibukku bapak masih ada keturunan Demang. tapi karena terjadi peperangan di daerah Bapak, maka Bapak dan seluruh keluarganya terpisah. konon katanya orang tua Bapak meninggal karena baku tembak dengan penjajah. Dan akhirkan bapak terpisah dengan seluruh keluarga kandungnya, hingga sekarang. Semua orang tua pasti mau yang terbaik untuk anak-anaknya bukan? tapi bukan begini juga caranya. dengan semua tidak boleh. ini tidak boleh.. itu tidak boleh. begini jangan.. begitu jangan. fiuhh... ku paksa mata ini tertutup, meski tidak mengantuk. dan akhirnya akupun terlelap. ********* "pagi buk.." ku sapa ibukku yang sedang membuat teh untuk bapak "tumben bisa bangun sendiri Rin.." "iya.. ada jadwal kelas pagi buk. nanti ak pulang agak malam buk, karena ada jadwal kelas jam 6 sore" kucangklong tas dan segera keluar rumah. Ku paksa salah satu karyawan bapak untuk mengantarku sampai jalan besar. "ayo mas.. antar aku sampai jalan besar" sambil ku goyang-goyang lengan salah satu karyawan bapak. "aku masih ada kerjaan Rin.. makanya minta motor sama bapakmu gitu lho. biar ga bikin repot orang" aku mencibir dengan mengikuti gaya bicaranya seperti bebek "cepet to... ak Selak telat" "hihhhh. ayo cepet.." dengan wajah masam akhirnya mau mengantarkan aku ke jalan besar. hehehehe tidak terasa waktu sudah sangat siang, cacing di perutku sudah berontak. aku berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatku menuju warung langganan kami. Warung Makan Bu Nardi. ya.. warung murah meriah untuk kami anak-anak kuliahan yang pas-pasan hehehe "aku istirahat di kosmu ya Mir?" salah satu sahabatku bernama Mirna, dia anak Banyubiru Ambarawa. krna kondisi jarak yang sangat jauh dia di perbolehkan untuk kos oleh orangtuanya. "ya Ndut.. ga apa-apa. dari pada pulang, terus nanti berangkat lagi kan sayang di ongkos" dia menjawab panjang lebar. ah.. senengnya memiliki sahabat yang teramat mengerti keadaan dan kondisi bapak dan mbakyu yang galak-galak. "masuk lagi jam berapa to kita?" Swasti bertanya "14.40" aku menjawab "14.40 terus lanjut jam berapa lagi nanti?" "Pancasila jam 17.35" "Oalah... berarti Yo ga usah pulang ya. jamnya kok mepet2" "kamu ga cari kos aja to Ndut, kan aku jadi sering main tempatmu nanti" swasty bertanya padaku "mbok Kiro gampang jaluk kos? jaluk Melu acara kampus wae ora intuk. jaluk ngekos"(kamu kira gampang minta kos? minta ikut acara kampus aj ga boleh, minta kos). "anak mami.. hahahahaha" Mirna ,swasty, vian, Ayuk dan Danik serempak seperti paduan suara berakhir dengan suara tawa yang membahana. ' males aku..' gumamku dalam hati, sambil ku jambaki rambut sahabatku satu persatu. oh Tuhan...bisa ga sih bapak sama mbak-mbakku yang cantik-cantik itu tidak terus-terusan memperlakukan aku seperti anak bayi. pukul 21.00wib aku baru sampai rumah, lelah rasanya badan ini. aku segera mandi dan tidur. tidak ku gubris ocehan mbak Rahayu yang terus menerus mengintrogasi ku kemana saja aku seharian ini. ya ampun, dia pikir aku kemana memangnya. segeralah menikah mbak, biar ga sepi hidupmu. sayup-sayup ku dengar ibukku yang menjawab setiap pertanyaan mbak rahayu. malas rasanya keluar kamar, karena pasti omelan dari mulut pedasnya yang aku terima. nasib jadi anak bungsu. tidur sajalah, besok juga pasti bersambung nyanyian dari mbak Rahayu. ********** "kulonuwun.. sugeng enjing (permisi.. selamat pagi)" kudengar dari dalam kamar, seperti ku kenal suara itu. "Mbah Radji.. Mbak Rini ada?" ya.. orang-orang di daerahku memanggil bapak dengan sebutan Mbah. Mbah Radji atau Mbah Suradji, karena mereka menganggap bapak salah satu sesepuh di tempat tinggalku. "ada Bu Retno, ada apa ya"? "ini Mbah.. di tempat saya mengajar sedang membutuhkan tenaga guru bahasa Jepang, mungkin mbak Rini bisa bantu ngajar Mbah" belum sempat bapak menjabawab, aku sudah teriak dari dalam kamar. "mau Bu Retno.. saya mau, syaratnya apa ya Bu?"aku sambil berlari kecil menuju teras rumah. "seperti biasa mbak Rini, surat lamaran kerja dan curiculum vitae kalau masih kuliah ya.. transkrip nilai terakhir di sertakan. kalau bisa secepatnya ya mbak, karna sekolah butuh segera". "baik Bu Retno, kebetulan besok jadwal kelas saya cuma pagi. jadi setelah kuliah saya bisa langsung ke sekolah untuk menyerahkan surat lamaranya' "saya tunggu besok di sekolah ya mbak Rini, kan lumayan untuk pengalaman" dengan senyum dan melirik sekilas ke arah bapak. "iya Bu.. trimakasih" dengan senyum semanis madu "ya sudah.. kalau gitu saya pamit dulu ya mbak Rini. Monggo(mari) Mbah Radji, pamit dulu. pareng(permisi)" "hmm.." hanya deheman yang keluar dari mulut bapak. aku langsung berdiri dan meninggalkan bapak di ruang tamu sendiri. jujur, menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sulit aku jawab. karena berdebat dengan orang kolot dan dangkal pemikirannya itu susah. menguras energi dan pikiran. 'lebih baik menyiapkan surat-surat yang aku butuhkan besok' gumamku dalam hati. seperti dugaanku, selang beberapa menit setelah aku masuk kamar. terdengar suara bapak dan ibukku sedang membicarakanku yang menerima pekerjaan mengajar tersebut "mbok Ben to pak, bocah arep kerjo kok ora intuk. itung-itung Ben mandiri. wis gerang kok karepe di dekemi wae (biarkan saja pak, anak mau kerja kok ga boleh. Biar mandiri, sudah besar kok maunya di suruh anteng di rumah) "terserah buk, aku sudah memperingati. fokus dulu kuliah selesaikan dulu belajarnya. baru kerja" bapak berdiri dan meninggalkan ibu di ruang tamu sendiri. kalau aku di perlakukan seperti ini terus, kapan aku bisa mandiri. semua tidak boleh. ini, itu tidak boleh. semua ucapan bapak dan mbak-mbakku harus aku turuti. ahhh Tuhan... nasib anak Ragil. ************** Dengan semangat aku melangkah menuju kelas, ku lihat semua kawanku sudah ada di kelas. kulihat saru persatu sahabatku seperti ada yang kurang. oh iya.. Vian belum terlihat batang hidungnya yang pesek itu hahaha. sampai akhir jam kuliah Vian tak kunjung juga datang "Yuk.. Vian ke mana kok ga datang?" tanyaku pada ayuk yang sedang nyomot siomay "mbuh Ndut.. Ra Ono kabar kok(ga tau Ndut.. ga ada kabar kok)" "ga ngabari kamu ti?" tanyaku pada swasty "enggak.. " dia menjawab dengan mulut yang penuh dengan siomay hahaha semoga saja tidak terjadi yang bukan-bukan karena tidak biasanya dia alpa tanpa alasan. ku rogoh tasku, ku ambil surat-surat yang aku butuhkan untuk melamar pekerjaan yang di tawarkan Bu Retno kemarin lusa. "ges.. bar nguntal aku terke neg Jimusyo Yo(guys habis makan antar aku ke Jimusyo(bahasa Jepang, kantor dosen fakultas sastra Jepang)". "boleh, mau ngapain Ndut?" Ayuk bertanya padaku dengan muka serius "aku mau minta transkrip nilai terakhir buat nglamar Guru di SMA 1 Ungaran" jelasku " uhuk uhukkkkk.." mereka serempak terbatuk-batuk. yang lebih parah swasty sampai merah padam wajahnya karena batuk-batuk. "kamu.. kerja?? ngajar?? ga salah Ndut?? anak mami kerja?? wooooooiiiiii.... hahahahaha ga salah denger aku?" "menengo yuk.. Ra sah crewett (diam kamu yuk.. ga usah crewet)" dengan melotot mataku melihat mereka bertiga yang menertawakan aku. secara aku ga pernah kerja, ngapa-ngapain ga boleh. hal yang besar menurut mereka Rini Anggraeni boleh kerja hehehe

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

TERNODA

read
198.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.7K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.3K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
57.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook