Betapa kagetnya Kaisar Chun melihat keadaan kediaman Lien yang begitu hancur. Di atas tempat tidur terlihat Lien yang sedang menangis. Tangisan yang membuat hati kecil Kaisar Chun tersentuh. Baru kali ini dia mendengar tangisan yang menyentuh hatinya, membuat jantungnya terasa tidak nyaman, dan mengusik pikirannya. Didekatinya Lien yang sedang menangis. Mengelus puncak kepala Lien dengan lembut. "Semua yang kau lihat tadi tidak benar, Lien." jelasnya pelan. Lien tetap pada posisi telungkup sambil menangisnya tanpa memedulikan Kaisar Chun. Tubuhnya bergetar samar. "Pelayan pribadimu itu tiba-tiba saja berada di kamarku. Ketika dia hendak mendekatiku, aku mendorongnya. Sialnya dia ikut menarikku sehingga aku yang tidak siap menindih tubuhnya." Lien terisak pelan. "Kau pasti bohong! Kata

