Hari demi hari Gea lewati dalam kebimbangan dan kebingungan. Bingung akan perasaannya sendiri. Dia merasa, tak mungkin menyukai pria seperti Reno. Tapi hati kecilnya berkata, perkataan Doni ada benarnya. Setiap hari, setiap waktu Gea selalu menatap layar ponselnya. Berharap mendapatkan pesan dari seseorang yang sedang ada di Kanada. Tapi, harapannya selalu berujung kekecewaan. Karena, Reno tak pernah menghubunginya lagi. Ingin menghubungi duluan, gengsi. Gea malu jika dia yang harus memulai. "Galau lagi," celetuk Doni yang sudah berdiri di hadapan Gea. Gea mendongak dan menghembuskan nafas pelan. Menerima dokumen dari Doni yang sudah dia tunggu sejak tadi. "Aku bingung, Don," lirih Gea. Dia tak langsung memeriksa dokumen yang diserahkan Doni barusan. Menyimpannya asal di atas meja dan m

