Aku menahan tawa melihat gerak-gerik canggung yang dilakukan Azka dan juga Papa yang sedang duduk di ruang tamu. Sudah bukan rahasia lagi kalau papa belum setuju dengan keputusan Azka yang ingin menikah dengan ku tahun ini. Aku gak heran dengan keputusan papa karena aku tahu, sebagai orang tua, papa pasti ingin melihatku lulus dan bekerja sampai bisa sukses. Bukan malah menikah muda.
"Pa, aku jalan dulu ya" Kataku sudah rapih dengan celana jeans dan sweater abu-abu.
Rencananya aku dan Azka akan keliling Jakarta dan aku minta Azka untuk bawa motor karena Jakarta di malam minggu pasti macet banget dan aku gak mau menghabiskan malam minggu ku hanya didalam mobil.
"Om, saya pergi dulu ya" Azka menyalami tangan papa.
Papa berdiri. "Ya, jangan pulang malem-malem" Sahut papa.
Aku bergantian
