Pulang dari Singapura, aku langsung disibukan dengan skripsi dan bimbingan juga kuliah yang masih tersisa beberapa sks. Pusing dan capek, itulah yang aku rasakan. Komunikasiku dengan Azka juga berjalan cukup baik walaupun Azka akan sedikit marah kalau aku jarang membalas pesan-pesannya, karena aku punya kecenderungan untuk menumpuk pesan-pesan di ponselku.
Beberapa hari ini aku melihat mama asyik bertelefonan dengan seseorang yang kuyakin adalah mamanya Azka. Berbeda denganku, mama memiliki sifat yang mudah sekali bergaul dengan orang baru, makanya walaupun mama hanya seorang ibu rumah tangga, tetapi hampir setiap hari tidak pernah ada dirumah karena diajak pergi terus sama teman-temannya.
"Callistaaaaa" Suara seseorang yang sudah amat ku kenal masuk dalam telingaku.
"Kenapa?" Tanyaku p
