Selesai. Poni menghembuskan nafas panjang. Dia memperhatikan waktu sudah pukul 3 sore dan dia belum makan siang karena bekal makanannya masih disita Ansel. Oh hebat. Membawa semua dokumen menuju ruang kerja Ansel, ia meletakkan semuanya di meja belakang Ansel. Berdiri di depan meja Ansel, Poni bertanya, “Maaf Pak mengganggu Anda. Saya sudah menyelesaikan semuanya, jadi apakah saya bisa mendapatkan bekal makanan saya kembali?” Mata Poni melirik ke seluruh penjuru ruangan dan mendapati tas bekalnya di meja kopi Ansel. Menatap Ansel sekali lagi, ia berkata, “Saya akan mengambilnya.” Dan baru saja ia melangkah, Ansel yang diam sedari tadi tiba-tiba bersuara, “Kau menghilangkan ID Card-mu lagi?” Secara naluriah Poni menunduk dan memang tidak melihat tanda pengenalnya. Poni memejamkan matan

