
Siang itu...matahari terasa sangat terik menyengat.pulang Sekolah Indri dijemput sang kekasih,Alfin namanya.
Diperjalanan,Alfin menghentikan motornya didepan warung bakso,tempat mereka nongkrong.
Kita makan bakso dulu yuk....!ajak Alfin.
Indripun mengangguk,mengiyakan karena memang perutnya sudah berontak ingin diisi.
Bu...baksonya dua ya !pesan Alfin kepada pedagang bakso tsb.
Minumnya apa dek?tanya Ibu tukang bakso itu.
Es teh manis aja Bu dua...!
Setelah itu,Alfinpun mencari tempat duduk yang menurutnya nyaman,indripun mengikutinya.
Tiba tiba...Alfin meraih jemari Indri dan menggenggamnya erat.
Ayang...aku ingin bicara...
Indripun merasa heran,karena sepertinya Alfin hendak bicara serius sekali.
Bicaralah sayang....ada apa?! sepertinya serius ?!jawab Indri.
Hmmm...Alfin mulai berbicara..namun sepertinya ia sulit mengutarakan apa yang hendak ia bicarakan.hmmm...begini sayang...tapi janji ya,kamu jangan marah..dan tolong dimengerti maksudku.pinta Alfin.
Iya kamu mau bicara apa?
Gimana kalo mulai sekarang kita break dulu dengan hubungan kita? Aku ingin fokus kuliah dulu sampai mendapat gelar sarjana.aku ingin sekali menjadi PNS.supaya masa depan kita kelak terjamin.setelah itu ,kita menikah.
Akupun tercengang mendengar perkataan Alfin,kenapa? kenapa harus seperti ini? kenapa kita harus break sayang?bukankah aku tidak pernah mengganggu kuliah mu?bukankah kita masih bisa berhubungan ,tanpa harus mengorbankan hubungan ini ?tak terasa bulir bulir bening berjatuhan di pipi halus indri.makin lama makin terisak.ataukah memang kamu sudah bosan padaku?
Tidak...tidak seperti itu sayang..bukan itu maksud aku ,sama sekali bukan karena itu penyebabnya.Dari awal,aku udah bilang,aku hanya ingin fokus kuliah.semua demi masa masa depan kita sayang...!! semua aku lakukan ini hanya demi kamu...demi cinta kita...tunggulah aku sampai aku sukses.
Namun Indri masih saja menangis...ia tak terima dengan keputusan Alfin.Dia mengira Alfin hendak memutuskan cintanya.
Tolong jangan tinggalkan aku Fin...! aku sangat mencintaimu....aku ga bisa hidup tanpamu...
sia-sia sudah hubungan ini yang telah dibangun selama 3tahun lamanya.jatuh bangun ia bersabar menata hati. dan mengorbankan segalanya demi Alfin,sang kekasih.
Indri khawatir,jika dalam waktu break ini Alfin berpaling darinya dan mencampakkannya.
Indri tidak menghabiskan makanannya,dia malah pergi meninggalkan Alfin yang masih terdiam duduk.Indri sangat berharap Alfin akan mengejarnya.Tapi setelah berjalan cukup jauh ,lelaki itu tak kunjung tiba.
Perasaan Indri semakin kalut dan berkecamuk,mungkinkah benar kekasihnya itu tak mencintainya lagi ? bahkan ketika Indri pergipun ia tak memperdulikannya ?!
Ah...sungguh seperti ini kisah cintaku,Indri terus bermonolog dalam hati.
Sepanjang jalan,ia hanya menangis dan terus menerus menyalahkan dirinya yang bodoh.
percaya begitu saja dengan janji Alfin.mungkin saja itu alasan Alfin supaya dia lepas dari tanggung jawabnya.
Sampai di rumah,mata Indri terlihat sembab.tak luput dari penglihatan bundanya.Lalu bunda pun bertanya.kenapa? dan ada apa dengan putri sulungnya itu?!
Kamu kenapa Indri?kamu seperti habis menangis?apa Alfin yang membuatmu begini?
serentetan pertanyaan pun keluar dari mulut bundanya.
Indripun terduduk diam sambil terisak Isak,sesekali menghapus bulir bening dipipinya.
Sudah bunda bilang...kalo pacaran itu jangan keterlaluan.. sewajarnya saja.laki laki kalo sudah bosan ,dia akan pergi meninggalkan.Berapakali bunda mewanti wanti,tapi sama sekali tidak kamu hiraukan.apa sepertinya kamu kena guna guna ?!
Bunda terus menerus nyerocos membuat hatiku semakin pedih perih...remuk redam seperti disayat sayat pisau belati.

