Bab 18

1412 Kata

SALAH KIRIM KADO 18 Besok sidang terakhir perceraianku dengan Mas Indra, aku tak peduli meskipun dia ngotot minta rujuk demi ibu. Bagiku, masalah kali ini cukup serius dan tak perlu membawa nama ibu. Apalagi jika ibu hanya dijadikan tameng untuk masalah rumah tanggaku dengannya. Tak perlu juga bilang aku menantu durhaka yang tak bisa menuruti kemauan mertua, jika dia sendiri tak bisa menjadi suami yang setia pada istrinya. Detik ini dia masih saja duduk di sofa tunggu di butikku. Lebih tepatnya butik Kak Attar sebagai hadiah untukku namun semua masih atas nama Kak Attar karena memang sejak awal dia curiga jika Mas Indra laki-laki matre yang lebih cinta harta daripada istrinya. "Demi ibu, Sar. Ibu belum sembuh total dan masih sering kambuh. Apalagi sekarang jantung ibu bermasalah. Aku ng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN